Penyakit Jantung Koroner Bisa Menyerang Siapa Saja, Ini Gejala yang Dialami

  • Whatsapp
www.spiritnews.co.id
dr. Achmad Hafiedz K, Mh.Kes, Sp.J

Kabupaten Karawang, SpiritNews-Perlu diketahui bahwa Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Dahulu PJK pada wanita tidak pernah menjadi fokus perhatian karena PJK dipercaya hanya menyerang  kaum laki-laki.

Dokter Spesialis Jantung Mandaya Hospital Karawang, dr. Achmad Hafiedz K, Mh.Kes, Sp.J menuturkan, bahwa PJK cukup sering terjadi pada wanita dan setiap tahunnya wanita yang meninggal akibat PJK lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki.

Bacaan Lainnya

“Hanya mitos bila dikatakan bahwa PJK jarang terjadi pada wanita dan terjadi tidak parah pada wanita,” sapanya, Kamis (10/1/2019).

Dokter Spesialis jantung yang praktek di Mandaya Hospital ini menambahkan, prevalensi PJK pada usia muda lebih banyak pada laki-laki dibandingkan wanita, kemudian perbedaan itu menyempit pada usia lanjut.

Selama usia produktif, wanita memang memiliki insidensi PJK yang lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki, tetapi setelah menopause insidensinya menjadi sama atau bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Sebelum menopause, wanita relatif terlindungi dari PJK karena proteksi hormonal yang menghambat penyakit tersebut selama rata-rata 10 tahun, walaupun adanya diabetes dapat menghilangkan proteksi ini.

Baca JugaMandaya Hospital Tawarkan Paket Dokter Spesialis, Ini Layanan yang Didapat Pasien

Wanita lebih sering merasakan nyeri dada yang atipikal dibandingkan dengan laki-laki, dengan keluhan nyeri dada seperti tertusuk, sesak nafas atau rasa tidak nyaman pada daerah ulu hati yang menjalar ke lengan, leher serta punggung.

“Dibandingkan pria, gejala pada wanita lebih sering dicetuskan oleh adanya stres emosional atau mental dibandingkan aktifitas fisik,” ujarnya.

Tidak semua orang merasakan semua gejala tersebut. Namun setidaknya dengan mengetahui faktor resiko terjadinya PJK, masyarakat bisa mencegah kemungkinan terjadinya penyakit jantung koroner. Faktor resiko PJK dibagi menjadi faktor resiko yang dapat dimodifikasi diantaranya Hipertensi, kencing manis (diabetes, red), dyslipidemia, merokok dan faktor resiko tidak dapat dimodifikasi yaitu jenis kelamin laki-laki, usia tua, dan faktor keturunan/riwayat keluarga.

Setidaknya untuk dapat memperbaiki atau mengontrol gaya hidup agar memperkecil resiko terjadinya serangan jantung, perlu menghindari merokok, membuat rencana olahraga dan penanganan stres serta depresi, berdiet sehat yang rendah lemak jenuh dan tinggi serat serta hindari fast food, kontrol rutin untuk menangani faktor resiko yang telah dimiliki seperti hipertensi, diabetes, dislipidemia dan berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung mengenai perlu tidaknya pemeriksaan kardiovaskular berdasarkan sejarah keluarga dan faktor resiko.

Berita LainKetahui Tanda-tanda Penyakit Jantung Pada Wanita

“Jika merasakan tekanan pada dada, terutama jika mengalami salah satu atau lebih dari tanda-tanda lainnya, ada baiknya untuk segera periksa ke dokter. Segera cegah sebelum semua terlambat,” tandasnya.(ybs)

Pos terkait