Plt Gubernur Ajak Mahasiswa Berwirausaha

  • Whatsapp
spiritnews.co.id
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menjadi pemateri kuliah umum dan mengharapkan mahasiswa berwirausaha

Banda Aceh, spiritnews.co.id – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengajak para mahasiswa untuk menggiatkan kegiatan kewirausahaan sejak masih berstatus mahasiswa.
“Mudah-mudahan pasca mahasiswa jadi Interprenership. Untuk situasi saat ini, hanya interprener yang mampu mengubah kesejahteraan kita di Aceh,” kata Nova saat memberi kuliah umum bertema arah pembangunan Aceh di kampus Unsyiah, Kamis, (14/02/2018).
Dikatakan, problem Aceh saat ini adalah kemiskinan yang disebabkan ketidaktersediaan lapangan kerja yang mencukupi. Setahun setengah kepemimpinan dia bersama Gubernur Irwandi Yusuf, terus mengupayakan masuknya investor untuk berinvestasi di Aceh.

Baca Juga : Ciptakan Wirausahawan dari Kalangan Santri

Bacaan Lainnya

Namun hingga hari ini hal tersebut masih nihil. “Kita terus mengundang investor tapi belum ada tanda keberhasilan,” kata Nova.
Karena itu, lanjut dia, saat ini arah investasi Aceh secara konsep digeser. Pemerintah Aceh mencoba memperluas lapangan kerja secara mandiri dengan memberikan akses seluas-luasnya kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk terus berkembang.

Berita Terkait : Bangkitkan Dunia Wirausaha dan UMKM, MPC Pemuda Pancasila Gelar Pelatihan

“Kita akan menyediakan lapangan kerja dengan investasi mandiri dengan kemampuan sendiri. Yang harus berinvestasi itu adalah orang Aceh. Hanya orang Aceh yang persepsinya sama dengan kita. Maka kita harus berinvestasi dengan kekuatan sendiri. Kekuatan kita UMKM,” jelasnya.
Memang, kendala dari UMKM adalah pada persoalan permodalan. Karena itu, sebagai kepala Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh yang juga menjabat sebagai pengendali saham Bank Aceh dan Bank Pengkreditan Rakyat (BPR) Mustaqim, menjamin kemudahan akses permodalan para wirausaha muda di Aceh.
Karena itu, Nova meminta agar mahasiswa menyampaikan ide segar dan kreativitas mereka dalam bentuk kewirausahaan.
“Hanya interpreter yang mengubah kesejahteraan kita bukan investor maupun anggaran APBA, APBD dan APBN,” ungkapnya.(mah)

Pos terkait