100 Tahun ILO, Kemnaker Gelar Dialog Hubungan Industrial

  • Whatsapp
spiritnews.co.id
Kemnaker menggelar Forum Dialog Ketenagakerjaan Internasional Bidang Hubungan Industrial di Pekanbaru

Kota Pekanbaru, spiritnews.co.id – Dalam rangka memperingati 100 tahun International Labour Organization (ILO) dan perkembangan ekonomi era digital, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menggelar Forum Dialog Ketenagakerjaan Internasional Bidang Hubungan Industrial di Pekanbaru, Riau selama tiga hari (13-15 Februari 2019).
Sesdirjen PHI dan Jamsos yang diwakili oleh Kabag Hukum dan Kerja Sama Luar Negeri, Kemnaker, Agatha Widianawati, Jum’at (15/2/2019), mengatakan, tujuan digelarnya forum dialog untuk memperoleh masukan dari para pelaku hubungan industrial mengenai perkembangan ekonomi digital bagi dunia ketenagakerjaan serta kesetaraan dan perlakuan yang sama dalam pekerjaan.

Baca Juga : Menaker Dukung Pembuatan Kartu Peduli Buruh untuk Korban Bencana

Bacaan Lainnya

Selain itu, perlu menyamakan persepsi diantara para pelaku hubungan industrial mengenai perkembangan ekonomi digital bagi dunia ketenagakerjaan dan pentingnya penerapan kesetaraan dan perlakuan yang sama dalam pekerjaan.
“Selain itu juga untuk mewujudkan kondisi hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan,” ujar Agatha.

Berita Terkait : Pemerintah Ajak Industri Antisipasi Tantangan Ketenagakerjaan Revolusi Industri 4.0

Kabid Hubungan Industrial, Disnakertrans Provinsi Riau, Rinda Situmorang, mengatakan, bagaimana tripartit bisa berperan aktif untuk lebih menciptakan hubungan industrial yang kondusif, harmonis, berkeadilan dan berkelanjutan.
“Hubungan industrial harmonis itu kondisi yang nyaman dan menyenangkan di tempat kerja. Pekerja dapat melaksanakan kewajibannya merasa nyaman dan pengusaha atau pelaku usaha dapat menjalankan usahanya dengan baik tanpa ada gangguan bersifat fatal,” ujarnya.
Rinda mengajak pekerja, pengusaha berkomunikasi secara baik, banyak arah di tempat kerja. Komunikasi sesama pekerja, komunikasi pekerja dengan pimpinan maupun komunikasi sesama pimpinan dengan bawahan.
“Kalau komunikasi berjalan baik, negative thinking atau apriori itu dapat kita hilangkan. Kita bisa merasa happy,” katanya.
Rinda berpendapat unsur Tripartit sebagai pelaku utama dalam konteks hubungan industrial, dibutuhkan persepsi yang sama terhadap suatu regulasi.
“Adanya pemahaman yang sama, diharapkan tak ada lagi perbedaan persepsi yang dapat memicu adanya perselisihan,” katanya.
Forum dialog bertema Future of Work and Equal Employment Opportunity dihadiri Project Officer ILO Jakarta Christianus Panjaitan, Kasubag Kerja Sama Non Asean Kemnaker Herdiansyah Prayuda, Kasubbag Kerja Sama Luar Negeri Kemnaker Sri Sugiarti dan peserta forum dialog yang berasal dari Tripartit Kabupaten/Kota se-Riau.(rls/sn)

Pos terkait