Kota Bekasi, spiritnews.co.id – Musim hujan di akhir 2018 hingga memasuki awal 2019 menyebabkan jentik nyamuk berkembang dan menyebar. Akibatnya, virus demam berdarah dengue (DBD) dengan mudah menyerang manusia.
Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Bekasi Timur, Fitri Widyati, saat menghadiri Gertak PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) di Rumah Sakit Subki Abdul Kadir Bani Saleh Bekasi, mengatakan, kasus DBD di Kecamatan Bekasi Timur cukup tinggi, hampir mengimbangi Kecamatan Bekasi Utara.
Baca Juga : Cegah DBD, Pemkab Purwakarta Ajak Masyarakat Hidup Bersih
“Kami akan terus melaksanakan Gertak PSN secara serentak dengan mengajak warga, setiap hari Sabtu secara bergantian di empat kelurahan se-Kecamatan Bekasi Timur,” kata Fitri kepada spiritnews.co.id, di Bekasi Timur.
Dikatakan, Kecamatan Bekasi Tmur merupakan kecamatan peringkat kedua setelah Kecamatan Bekasi Utara terjadinya kasus DBD. Untuk itu, warga harus rajin menjaga kebersihan lingkungan.
“Apalagi nyamuk iedes ini dapat berkembangnya di tempat-tempat bersih. Kami mengajak masyarakat Bekasi Timur, khususnya para aparatur wilayah dan para kader Posyandu, kepala KAU, Ketua RW, Ketua RT, dan tokoh masyarakat harus terlibat dalam gerakan PSN ini. Kita adakan pertemuan dengan masyarakat di akhir pekan. Agar kasus DBD berkurang,” katanya.
Berita Terkait : Suspect DBD Meningkat, Dinas Kesehatan Purwakarta Minta Warga Proaktif Lingkungan
Direktur Rumah Sakit Subki Abdul Kadir Bani Saleh Bekasi, dr. Liza Maulida, mengatakan, pihaknya ikut mensukseskan program Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dalam program pencegahan DBD melalui gertak PSN.
“Kita semua tau mencegah itu lebih baik daripada mengobati. Kalau sampai masuk rumah sakit dan di rawat, berarti penyakit DBD itu sudah mengancam nyawa seseorang. Apalagi pasiennya anak kecil, ini rentan terserang. Kami berharap, penyakit DBD ini jangan sampai meningkat, dari awal kita harus melakukan pencegahan,” kata Liza.
Diakuinya, di Rumah Sakit Subki Abdul Kadir Bani Saleh Bekasi, pada awal tahun 2019 sudah ada 3 sampai 5 pasien yang dirawat inap akibat terserang penyakit DBD, namun tidak terlalu parah.
“Pencegahan DBD harus lebih serius untuk digertakan, khususnya masyarakat harus lebih waspada dan rajin membersihkan lingkungan agar jentik nyamuk tidak bersarang,” ungkapnya.(sam)