Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Sesuai dengan hasil Musyawarah Regional (Musreg) Avanza Owner Indonesia (Avoid) Regional Karawang, perayaan anniversary ke 2 dilaksanakan di Taman Makam Pahlawan Sampurna Raga Monumen Rawagede, Desa Balongsari, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Minggu, (3/3/2019).
Ketua Regional Karawang periode 2019 – 2020, Mulyono alias Ohm Yon’s, mengatakan, pemilihan kompleks Monumen Rawagede sebagai lokasi perayaan anniversary ini karena merupakan sejarah kelam khususnya bagi warga Karawang dan Bekasi serta umumnya bagi bangsa Indonesia. Ratusan rakyat sipil menjadi korban tindakan Militer Belanda dalam Agresi Militer I pada 9 Desember 1947 dan agresi – agresi militer Belanda selanjutnya.
Baca Juga : Berkah Ramadhan, WCI Karawang Bagi-bagi Nasi Bungkus untuk Pengendara
“Objek wisata bersejarah ini menambah keceriaan kami, di samping kami dapat merayakan hari jadi Avoid Regional Karawang, karena bersinergi dengan kegiatan Touring Kebangsaan & Bhakti Sosial untuk berbagi rasa sosial dan kepedulian khususnya kepada para keluarga korban yang terlibat dalam tragedi sejarah kelam Rawagede,” kata Mulyono dalam rilis yang diterima redaksi spiritnews.co.id, Selasa (5/3/2019).
Mulyono yang juga pemilik ID0994 ini, mengatakan, tema anniversary Avoid ke 2 adalah “Satukan Langkah Untuk Kebersamaan”. Sehingga sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan di Monumen Rawa Gede. Para member Avoid Regional Karawang ini juga memberikan santunan kepada 23 penerima donasi di kompleks Monumen Rawa Gede.
“Taman Makam Pahlawan Sampurna Raga Rawagede ini merupakan sarana meningkatkan wawasan edukasi sejarah dan refleksi sekaligus apresiasi kepada para pahlawan dan masyarakat sekitar,” katanya.
Baca Juga : Terios Indonesia Peduli Sesama dan Lingkungan
Mulyono mengajak kepada seluruh jajaran pengurus dab member agar selalu mengedepankan rasa kekeluargaan, memupuk kesolidan, sekaligus berkomitmen memajukan Avoid Regional Karawang, selalu menjaga hubungan harmonis, baik di internal maupun eksternal.
Selain memberikan santuan, Komunitas Avoid ini juga mendapatkan edukasi sejarah Rawa Gede yang dipaparan narasumber K. Sukarman yang merupakan pemerhati sejarah, Ketua Yayasan Rawagede, Ketua Forum Komunikasi Pekerja Sosial Masyarakat, Ketua Ikatan Purnabhakti. Juga aktif sebagai penulis buku sejarah Riwayat Singkat Taman Pahlawan Rawagede, Sejarah Syeikh Quro Karawang (Syeikh Hasanudin), Sejarah Suroto Kunto, yang saat ini sudah masuk dalam kurikulum pendidikan 2013 untuk tingkat SMKN.
Berita Terkait : WCI Purwasuka Berbagi, Rumah Tati Dibedah
Menurut Sukarman, sebanyak 431 orang pria sipil gugur sejak terjadinya Agresi Militer I Belanda pada 9 Desember 1947. Penembakan sadis terjadi di sejumlah titik kampung yang kini bernama Desa Balongsari, sehingga penduduk menjadi janda sekampung.
“Peristiwa tersebut diklaim oleh Belanda karena mendengar adanya berita bahwa Kapten Lucas Kustaryo, komandan Kompi Divisi Siliwangi lari bersembunyi di Rawagede dari kejaran tentara Belanda, sehingga Rawagede harus dibumihanguskan,” kata Sukarman.
Untuk mengenang dan memperingati peristiwa kelam tersebut, kata Sukarman, dibangunlan Monumen Rawagede pada November 1995 dan diresmikan pada 12 Juli 1996 dengan konstruksi bangunan dua lantai.
“Pada ruang lantai bawah terdapat diorama peristiwa pembantaian warga oleh tentara Belanda. Dinding luar bagian bawah dihias relief yang menggambarkan peristiwa perjuangan rakyat Karawang,” jelasnya.
Berita Terkait : Anniversary ke III, WCI Purwasuka Bedah Rumah Tak Layak Huni
Selain itu, jelasnya, khusus panil bagian belakang relief menggambarkan perjuangan rakyat Karawang di daerah Rawagede saat mempertaruhkan jiwa dab raga demi mempertahankan kemerdekaan. Di lantai atas terdapat patung perunggu yang menggambarkan seorang ibu yang dipangkuannya terkulai tubuh suami dan anaknya yang tewas ditembak.
“Di belakang panil tersebut terdapat stela yang diisi penggalan puisi Antara Karawang Bekasi karya Chairil Anwar. Bangunan monumen melambangkan proklamasi kemerdekaan RI. Anak tangga menuju lantai atas berjumlah 17 melambangkan tanggal 17. Denah bangunan lantai dasar bersegi delapan melambangkan bulan 8. Bagian puncak berbentuk seperti kuncup bunga melati yang terbagi 4 setinggi 5 meter, melambangkan tahun 1945,” ujarnya.
“Sehingga konstruksi tersebut mempunyai unsur ciri khas hari kemerdekaan Republik Indonesia, yang menurutnya agar masyarakat dapat mudah mengingatnya. Peristiwa kelam ini menjadikan refleksi bagi generasi penerus bangsa untuk pahlawan yang telah gugur akan muncul 1000 pahlawan bangsa lagi di kemudian hari (Esa hilang Dua Terbilang),” tambahnya.
Agenda anniversary Avoid Regional Karawang ke-2 ditandai dengan Simbolis Pemotongan Tumpeng. Secercah cahaya kebahagian ada pada D’Owners. Selanjutnya penyerahan donasi untuk para keluarga korban tragedi Rawagede yang dilakukan secara simbolis kepada K. Sukarman dan kepada warga sebanyak 23 orang.(rls/sn)