Kabupaten Purwakarta, spiritnews.co.id – Meskipun kasus rabies di Purwakarta terakhir pada tahun 1975, akan tetapi Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Purwakarta, tetap waspada terutama kepada hewan pembawa rabies (HPR), seperti, anjing, kucing dan kera.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Purwakarta, Sri Wuryasturati, mengatakan, meskipun sudah cukup lama atau sudah 44 tahun silam, tetapi harus waspada akan keberadaan penyakit tersebut.
Baca Juga : Dinas Pertanian Karawang Vaksin Belasan Ribu Anak Ayam
“Sudah lama tidak terjadi, tetapi kita tetap waspada dan berharap kasus rabies ini bahkan tidak ada,” ujar Sri ketika ditemui di Purwakarta, Rabu (13/3/2019).
Dikatakan, kasus terkahir pada tahun 1975, ketika ada seorang pelajar yang memelihara kucing, tetapi kucing peliharaannya tersebut menggigit pelajar tersebut. Setelah diperiksa kucing tersebut positif rabies sedangkan nyawa pelajar itu tidak bisa diselamatkan.
Sejak kejadian tersebut, upaya pemerintah terus melakukan upaya dalam menghilangkan rabies. Bahkan hewan yang masuk berpotensi membawa HPR, selalu diperiksa dan divaksinasi, apalagi hewan berpotensi HPR merupakan hewan peliharaan.
Berita Terkait : Jelang Idul Adha, Bupati Purwakarta Bersama Dinas Peternakan Sidak Pasar Ingon Ciwareng
“Langsung upaya pencegahan untuk menghilangkan kasus serupa, vaksin dan pemeriksaan selalu dilakukan,” ujar dia.
Hingga sampai saat ini, kasus rabies di Purwakarta tak pernah muncul lagi. Tetapi pihaknya terus mewaspadai keberadaan penyakit rabies, terlebih untuk Provinsi Jawa Barat, belum terbebas seluruhnya dari rabies.
Selain itu, Sri pun meminta kepada masyarakat untuk senantiasa memeriksan kesehatan hewan peliharaan seperti anjing, kucing ataupun kera serta bisa memanfaatkan adanya vaksinasi rabies serentak pada April nanti.
“Sudah ada kabar, kalau di Jabar ini akan diadakan vaksinasi rabies secara serentak pada April mendatang,” katanya.
Karena itu, saat ini jajarannya sudah berkoordinasi dengan instansi terkait di Pemprov Jabar. Untuk teknis vaksinasi rabies tingkat kabupaten, dirinya mengatakan bahwa hal tersebut masih dalam tahap pembahasan.
“Sedang dalam pembahasan, termasuk untuk waktu dan tempat vaksinnya,” ungkapnya.(rls/sn)