Epilepsi Bukan Sekadar Kejang, Namun dapat Menghilangkan Kesadaran

  • Whatsapp
spiritnews.co.id
Seminar mengenai penyakit Epilepsi ini dalam rangka memperingati International Epilepsy and Purple Day tahun 2019

Kota Medan, spiritnews.co.id – Bangkitan epilepsi merupakan tanda dan gejala yang muncul sepintas karena aliran listrik di otak tidak normal dan berlebihan. Gejala tersebut tidak hanya kejang saja, namun dapat juga hilang kesadaran sesaat atau gangguan emosi dan prilaku.
Hal itu terungkap dalam Seminar dan Workshop Epilepsi yang digelar Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf (PERDOSSI) Cabang Medan yang bekerjasama Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK-USU) dan Perhimpunan Penanggulangan Epilepsi Indonesia (PERPEI) Cabang Medan di lantai 4 FK USU, Minggu (31/3/2019).

Baca Juga : 90 Persen Penderita Glaukoma Tidak Terdeteksi

Bacaan Lainnya

Seminar mengenai penyakit Epilepsi ini dalam rangka memperingati International Epilepsy and Purple Day tahun 2019. Pada tahun ini mengangkat tema Epilepsy Is More Than Seizures (Epilepsi Bukan Sekadar Kejang) dihadiri sekitar 100 dokter dari berbagai rumah sakit, klinik dan puskesmas di Kota Medan.
Pada sesi pertama, kegiatan ini dipandu Ketua PERDOSSI Cabang Medan, dr Iskandar Nasution, Sp.S, FINS. Tampil sebagai pembicara yaitu dr Aida Fithrie, Sp.S(K) dengan topik Pemahaman dan Penatalaksanaan Epilepsi. Sedangkan dr Haflin S. Hutagalung, M.Ked (Neu),Sp.S berbicara dengan topik Aspek Psikososial Epilepsi.
Sesi kedua, workshop Diagnostik dan Klasifikasi Epilepsi (Studi Kasus) disampaikan oleh Ketua PERPEI Cabang Medan, dr. Chairil Amin Batubara, M.Ked(Neu), Sp.S.

Berita Terkait : Hari TBC Sedunia 2019, Mandaya Hospital Ajak Warga Karawang Peduli TBC

“Seminar sehari ini diakhiri dengan diskusi masalah Epilepsi yang dihadapi oleh para dokter di fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Medan dan solusi apa yang terbaik bagi masalah itu,” kata Chairil.
Dikatakan, penyakit Epilepsi bukanlah penyakit menular atau guna-guna dan bukan kemasukan roh halus. Penyakit ini dapat disembuhkan jika diobati dengan tepat dan jangka waktu yang sesuai (lebih kurang 3-5 tahun bebas dari serangan).
Sebelumnya rangkaian kegiatan telah dilakukan, yaitu pada Selasa lalu sosialisasi melalui siaran di Radio Republik Indonesia Pro 1 FM 94,3 Medan kepada masyarakat Sumatera Utara, dengan tema “Epilepsi Bukan Sekedar Kejang”.
Selain itu penyuluhan kepada masyarakat di Puskesmas Padang Bulan pada Senin 25 Maret 2019. Antara lain memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang apa itu Epilepsi dan bagaimana pengobatannya yang tepat.
Seperti diketahui peringatan International Epilepsy and Purple Day dilakukan setiap tahunnya bertujuan untuk mempertajam pengetahuan dokter terutama di layanan primer tentang Epilepsi, meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit ini serta menghilangkan mitos-mitos jelek tentang penderitanya.
Diharapkan penderita Epilepsi tidak perlu lagi malu dan menyembunyikan diri dari masyarakat. Mereka tidak ditolak, direndahkan atau dikucilkan. Bahkan dapat mengikuti pendidikan formal dan bersosialisasi di masyarakat luas sebagaimana orang yang lainnya.(bay)

Pos terkait