Menaker Hanif : Perlu Reformasi Ekosistem Ketenagakerjaan

  • Whatsapp
spiritnews.co.id
Wakil Presiden RI HM Jusuf Kalla Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakerkonas) Apindo ke-29 di Kota Batam

Kota Batam, spiritnews.co.id – Menteri Ketenagakerjaan, M. Hanif Dhakiri mengatakan salah satu problem utama dalam dunia ketenagakerjaan yakni ekosistem ketenagakerjaan yang kaku dan rigid. Karena itu diperlukan transformasi reformasi ketenagakerjaan dimasa depan dari sebuah ekosistem ketenagakerjaan yang kaku dan rigid itu menjadi ekosistem yang fleksibel
“Ekosistem fleksibel sangat diperlukan karena dunia industri sudah semakin fleksibel,” kata Hanif Dhakiri dalam acara dialog interaktif Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakerkonas) Apindo ke-29 bertema ‘Meningkatkan Daya Saing melalui Reformasi Ketenagakerjaan dan Output Produksi Nasional’ di Kota Batam, Kepulauan Riau, Selasa (2/4/2019).

Baca Juga : Kemnaker Dorong Kepatuhan Perusahaan Terapkan Norma Ketenagakerjaan

Bacaan Lainnya

Rakerkornas Apindo ke -29 (1-3 April 2019) yang dibuka oleh Wakil Presiden RI HM Jusuf Kalla dihadiri Kepala Staf Ahli Wapres Sofyan Wanandi selaku Ketua Dewan Pertimbangan Apindo, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri BUMN Rini Soemarno, Dirut BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto, Gubernur Kepri Nurdin Basirun Ketum Apindo Hariyadi B Sukamdani dan Ketua Apindo Kepulauan Riau, Cahya.
Menteri Hanif Dhakiri meminta Apindo untuk memberikan berbagai masukan untuk memastikan agar ekosistem ketenagakerjaan lebih fleksibel.
“Detil-detilnya kita perlu masukan dari Apindo dan kalangan serikat pekerja untuk memastikan agar ekosistemnya bisa menjadi lebih fleksibel, ” katanya.
Didampingi Dirjen Binalattas Bambang Satrio Lelono, Hanif Dhakiri menjelaskan kakunya ekosistem ketenagakerjaan akhirnya membuat pertumbuhan investasi tidak sesuai harapan.
“Investasi selama ini cenderung padat modal. Padahal kita butuh investasi padat karya yang banyak menyerap tenaga kerja dan pengangguran,” ujarnya.

Berita Terkait : Hapus Segala Bentuk Diskriminasi, Kemnaker Gelar Dialog Pekerja-Pengusaha

Karenanya, Hanif Dhakiri meyakini ekosistem ketenagakerjaan diperbaiki dan direformasi, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi sekarang yakni 5 persen. Sementara pertumbuhan ekonomi dunia hanya 3 persen. Bahkan ada yang minus.
“Empat dari 10 hambatan investasi di Indonesia bidang ketenagakerjaan, semuanya masuk dalam ranah ekosistem ketenagakerjaan. Jadi kalau reformasi ketenagakerjaan kita lakukan, pertumbuhan ekonominya akan lebih besar lagi,” katanya.
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla meminta Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk menjaga keseimbangan hubungan antara pekerja dan pengusaha. Hal itu diperlukan mengingat keseimbangan hubungan tersebut merupakan kunci untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.
“Apindo harus menjaga keseimbangan itu, antara pekerja, pengusaha dan pemerintah. Karena pemerintah berkepentingan dalam urusan pajak,” kata Jusuf Kalla atau yang akrab disapa JK ini dalam sambutannya.
JK menambahkan hubungan antara pekerja dan pengusaha merupakan simbiosis mutualisme sehingga kedua belah pihak harus dapat saling memajukan satu sama lain.
“Kepentingan pengusaha dan kepentingan pekerja itu sama, ialah memajukan usaha, memajukan ekonomi, sehingga pengusaha dan juga pekerja dapat maju bersama,” kata JK.
Ketum Apindo, Hariyadi B. Sukamdani, mengatakan, Rakornas Apindo merupakan pertemuan tahunan Apindo untuk mencermati dan menyikapi perkembangan dunia usaha, khususnya masalah ketenagakerjaan serta hubungan industrial dan perkembangan investasi.
“Adanya Rakerkonas tersebut, diharapkan para pelaku usaha mampu bersinergi dengan Pemerintah untuk meningkatkan kinerja perekonomian di masing-masing daerahnya yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing nasional,” jelasnya.(rls/sn)

Pos terkait