BSM Bekasi Gelar Pelatihan Miracle of Hajj untuk Para Nasabah Haji

  • Whatsapp
spiritnews.co.id

Kota Bekasi, spiritnews.co.id – Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Ahmad Yani Bekasi sebagai salah satu Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS BPIH).
BSM ini juga merupakan bank dengan market share terbesar untuk pendaftaran haji memberikan pengalaman berbeda dalam bentuk pelatihan “Miracle of Hajj” yang bekerjasama dengan ESQ leadership center bagi para nasabahnya. Dengan harapan nasabah mendapatkan pemaknaan di setiap rukun hajinya dalam pelatihan tersebut.
“Visi kami terkait bisnis haji di BSM adalah bagaimana kami melakukan syiar agar semakin banyak saudara – saudara muslim. Kita sadar dan melakukan langkah-langkah perencanaan haji sebagai salah satu perencanaan kehidupan, semata-mata agar nasabah muslim kita dapat bahagia mulia dikehidupan dunia dan kelak di akhirat. Karena tidak bisa dipungkiri rukun haji merupakan rukun Islam ke-5 yang memang harus diupayakan,” kata Area Manager Bank Syariah Mandiri Bekasi, Kemas Erwan kepada spiritnews.co.id, di Hotel Santika Mega Bekasi, usai menggelar acara “Miracle of Hajj”, Jumat (12/4/2019).
Dikatakan, dengan mempunyai visi yang tidak semata-mata bisnis, angka bisnis pun otomatis mengikuti, dari sekitar 4 juta calon jamaah haji, saat ini sudah ada 1,3 juta yang merupakan nasabah BSM.
“Dari sekitar 200 ribu jamaah lunas setiap tahunnya. Alhamdulillah sekitar 80 ribu merupakan nasabah BSM. Dari sekitar 670 ribu pendaftar haji baru setiap tahunnya, sekitar 160 ribu mendaftar melalui BSM,” tuturnya.
Walaupun market share BSM saat ini adalah yang terbesar yaitu sekitar 25%, namun BSM masih ingin bersyiar terkait perencanaan haji lebih luas lagi, karena berdasarkan data demografi masyarakat Indonesia, dari sekitar 260 juta muslim di Indonesia sesungguhnya terdapat sekitar 70 juta masyarakat yang dikategorikan mampu untuk merencankan haji.
“Sehingga kami pun senantiasa mengembangkan produk, diantaranya adalah Tabungan Mabrur atau Tabungan Haji Junior, yaitu perencanaan berhaji sejak dini. Hal ini sejalan dengan PMA No. 28 tahun 2015 bahwa sejak usia anak 12 tahun sudah dapat diantrekan porsi haji,” jelasnya.
“Alangkah nikmatnya berhaji diusia dini, karena haji merupakan ibadah yang paripurna, tidak hanya persiapan mental, tidak hanya persiapan finansial namun juga persiapan fisik pun diperlukan,” tambahnya.
Rangkaian rukun haji cukup menuntut fisik yang baik, thowaf 7 x 400 meter = 2.8 km, dan 7 x 500 meter = 3,5 km, wukuf di arofah, lempar jumroh pulang pergi 5 km nafar awal 2 hari 10 km, nafar akhir 3 hari 15 km, sehingga tentunya berhaji di usia yang lebih muda Insya Allah lebih dapat menikmati setiap rukun yang dijalankan.
“Jika merencanakan finansial sekolah anak-anak kita sampai dengan S1, S2 bahkan S3 sekalipun kita bisa, saya yakin, Insya Allah kita pun dapat merencanakan penyempurnaan rukun Islam anak-anak kita dengan baik sejak dini. Semoga kita semua dapat menyempurnakan rukun Islam yang ke – 5,” ungkapnya.(tom/sam)

Pos terkait