Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Karawang menginvestigasi dugaan pencemaran udara di Dusun Jatirasa, Desa Duren, Kecamatan Klari.
Tim dari Bidang Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan (Wasdal) menelusuri sumber debu hitam yang menerpa rumah – rumah warga.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang Wawan Setiawan memastikan debu dan asap hitam pekat itu adalah limbah fly ash atau emisi sisa pembakaran batu bara dari pabrik K2 Industries.
“Bidang Wasdal sudah mendatangi pabrik K2 Industries dan melakukan pengecekan ke pabrik itu kemarin,” kata Wawan, di ruang kerjanya, Jumat (26/4/2019).
Hasil pengecekan, kata Wawan, PT K2 Industries memang memiliki boiler atau alat penghasil uap air yang digunakan untuk pemanasan atau tenaga gerak mesin.
“Dengan bahan bakar batu bara, boiler itu menghasilkan uap untuk kebutuhan pabrik,” kata Wawan.
Setelah dicek, kata Wawan, boiler batubara di PT K2 Industries sudah memiliki alat pengendali pencemaran udara berupa wet scrubber.
“Meski begitu, boiler masih menghasilkan asap hitam pada saat start up sekitar 25 hingga 30 menit. Namun itu hal yang biasa. Normal – normal saja. Tidak ditemukan pelanggaran (lingkungan),” katanya.
Sebelumnya, sejumlah warga di Dusun Jatirasa, Desa Duren, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang mengeluhkan asap hitam pekat dari pabrik sabun di wilayah mereka. Debu halus berwarna hitam tersebut terbawa angin dan menyebar ke rumah – rumah warga sejak dua pekan terakhir.
Paparan debu hitam itu, kata sejumlah warga tak hanya menerpa atap rumah. Bahkan kerap masuk ke dalam dan berserakan di lantai rumah. Sejumlah ibu rumah tangga di Jatirasa khawatir asap hitam berdampak buruk pada kesehatan anak. Sebab, seringkali menerpa pakaian bayi yang dijemur.
Bahkan tak sedikit warga yang kerepotan membersihkan lantai rumah mereka dari debu yang berserakan. Saat dikumpulkan debu hitam itu seperti serbuk kopi yang pekat. “Entah harus berapa kali nyapu dan ngepel,” kata seorang warga.(sir)