Kota Banda Aceh, spiritnews.co.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh mengapresiasi langkah dua perusahaan batu bara yang beroperasi di Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya, yaitu PT Mifa Bersaudara dan PT Bara Energi Lestari karena sudah menyerahkan pengelolaan dana CSR (corporate social responsility) kepada Pemprov Aceh.
Apresiasi itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Aceh, Helvizar Ibrahim, dalam acara buka puasa bersama dan penyerahan dana CSR dua perusahaan itu kepada Pemprov Aceh, di Kyriad Muraya Hotel, Banda Aceh, Rabu (22/5/2019).
“Langkah kedua perusahaan dalam berkolaborasi dengan Pemprov Aceh ini, kami harapkan menjadi model bagi perusahaan lainnya untuk menerapkan kebijakan yang sama. Insya Allah dana ini akan disalurkan sesegera mungkin, sesuai dengan peruntukannya,” kata Helvizar.
Baca Juga : Pemprov Aceh Cabut Rekomendasi Izin Pertambangan PT Emas Mineral Murni
Dana tersebut, kata Helvizar, juga akan digunakan untuk pembangunan daerah tertinggal. Kemudian untuk mendukung program keagamaan, seni budaya, pendidikan, sarana desa, kewirausahaan dan pelestarian lingkungan. Total dana CSR yang diserahkan adalah Rp 400 juta.
Dikatakan, Pemprov Aceh telah membentuk Forum CSR Kesejahteraan Sosial (Kessos). Forum tersebut dibentuk agar program CSR bisa semakin mengarah dan bersinergi dengan program yang dijalankan pemerintah Aceh.
“Tujuan dari forum ini adalah memfasilitasi perusahaan dalam menjalankan program CSR mereka di masyarakat. Dalam hal ini, pihak perusahaan dapat menyerahkan dana CSR nya kepada pemerintah Aceh, nantinya dana itu akan dijalankan untuk berbagai kegiatan dan kepentingan masyarakat,” katanya.
Baca Juga : Pemprov Aceh Andalkan HPJI untuk Pembangunan Infrastruktur
Komisaris PT Mifa Bersaudara dan PT Bara Energi Lestari, Slamet Haryadi, berterimakasih kepada Pemprov Aceh karena telah mendukung dan memberi ruang kepada perusahaan itu untuk berinvestasi dan berkontribusi terhadap pembangunan Aceh.
Salah satu kontribusi dua perusahaan itu dalam pembangunan Aceh adalah membuka lapangan kerja seluasnya untuk putra putri Aceh.
“Komitmen ini telah kami wujudkan di mana 74 persen karyawan kami berasal dari Aceh,” kata dia.
Selain itu, kata Slamet, dalam menjalankan investasi di Aceh, dua perusahaan batu bara itu selalu mengedepankan ketulusan dalam segala hal. Kemudian, perusahaan juga berkomitmen untuk mentaati regulasi yang diberlakukan oleh daerah maupun pusat. Dan yang terpenting adalah menjunjung tinggi nilai agama serta kearifan lokal daerah setempat.
Berdasarkan data BPS (badan pusat statistik) produksi batu bara di Aceh terus meningkat, sehingga jumlah ekspor batu bara di Aceh pun mengalami kemajuan. Slamet menuturkan kemajuan tersebut menjadi hal penting dalam menyokong pertumbuhan ekonomi Aceh.(mah)