Kabupaten Bireuen, spiritnews.co.id – Sebanyak 79 pengungsi Rohingya Myanmar yang ditampung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen, di kompleks Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bireuen sudah kabur dua bulan lalu.
Padahal semua keperluan makan tiga kali sehari serta kebutuhan lainnya dibiayai Pemkab Bireuen melalui Dinas Sosial.
Para pengungsi Rohingya Myanmar ini kabur secara bertahap dan terjadi pada malam hari. Padahal dijaga ketat oleh Satpol PP dan relawan Dinas Sosial Kabupaten Bireuen.
Awalnya, 79 pengungsi Rohingya Myanmar yang terdiri dari anak-anak, orang dewasa laki dan perempuan ini, sepuluh bulan lalu terdampar di laut Selat Malaka, Desa Kuala Raja, Kecamatan Kuala, Kabupaten Bireuen dan diselamatkan warga setempat.
Mereka terdampar akibat bout yang ditumpangi bocor dan mesin rusak, lalu oleh nelayan menggiring mereka ke daratan.
Setelah diselamatkan oleh warga, para pengungsi ini diserahkan kepada Dinas Sosial Kabupaten Bireuen, dan selanjutnya mereka ditempatkan di SKB Disdikpora.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bireuen, Murdani, membenarkan bahwa para pengungsi Rohingya Myanmar tersebut sudah tidak ada lagi di penampungan, karena melarikan diri pada malam hari.
“Mereka melarikan diri secara bertahap. Kami sudah melakukan pencarian tetapi tidak ditemukan,” kata Murdani.
Diakuinya, dua orang pengungsi yang dititipkan di Panti Jompo Cot Bada Kecamatan Peusangan Matanggelumpangdua, Kabupaten Bireuen, juga melarikan diri.
“Padahal biaya hidup para pengungsi tersebut ditanggung Pemkab Bireuen. Tapi apa boleh buat, mereka malah memilih melarikan diri pada malam hari,” ungkapnya.(zal)