Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Dewan Pimpinan Cabang Horas Bangsa Batak (DPC HBB) Kabupaten Karawang mulai eksis. Terbukti, berbagai kegiatan baik politik, sosial dan internal organisasi.
Pada pemilihan presiden (pilpres) di bulan April 2019 lalu, DPC HBB Kabupaten Karawang memberikan dukungan ke pasangan calon presiden Joko Widodo – Ma’ruf Amin. Dalam kegiatan sosial, DPC HBB Kabupaten Karawang membagikan nasi bungkus kepada anak jalan.
Di kegiatan internal, DPC HBB Kabupaten Karawang melakukan pembenahan dan pembentukan pengurus tingkat kecamatan. Kamis, (30/5/2019), DPC HBB Kabupaten Karawang melantik Dewan Pengurus Kecamatan (DPK) Wilayah Rengasdengklok, yang meliputi, Kecamatan Rengasdengklok, Kutawaluya, Pedes, Cibuaya, Jayakerta, Batujaya, Pakisjaya.
Dalam prosesi pelantikan DPK HBB Wilayah Rengsdengklok, Sekretaris DPC HBB Kabupaten Karawang, Drs. S. Sinabang yang diwakili T. Sitinjak membacakan laporan panitia pelantikan.
Menurut T. Sitinjak, tujuan pembentukan DPK HBB Wilayah Rengasdengklok ini adalah, agar bisa menjadi mitra pemerintah tingkat kecamatan ataupun Muspika Kecamatan Rengasdengklok, mengangkat harkat dan martabak bangso batak. Dan ingin membangun dan terlibat pada berbagai kegiatan dalam rangka mensejahterakan masyarakat Indonesia, khususnya Bangso Batak.
“Agar DPK HBB Wilayah Rengasdengklok sah secara hukum dalam melakukan berbagai aktivitas, khususnya di wilayah Kecamatan Rengasdengklok,” kata Sitinjak.
Adapun pengurus yang dilantik adalah, Penasehat diisi oleh Ranto Marbun, Maringan Sitanggang, Buha Nadeak. Sedangkan Badan Pengurus Harian diketuai oleh Sahata Sitanggang, Wakil Ketua Marlin Sitinjak, Sekretaris A. Sinaga, Bendahara Firmanto Marbun, Bidang Advokasi dan Humas Iwan Simbolon, Bidang Kesehatan dan Sosial Sahat Sagala, dan Bidang Kemitraan dan Kewirausahaan Sadar Hutabalian.
Ranto Marbun, sebagai Penasehat DPK HBB Wilayan Rengasdengklok, mengatakan, DPK HBB Wilayah Rengasdengklok akan merangkul seluruh masyarakat dan bersinergi dengan pemerintah dan Muspika di seluruh kecamatan yang masuk wilayah DPK HBB Wilayah Rengasdengklok.
“DPK HBB Wilayah Rengasdengklok harus bisa menjadi panutan dan contoh yang baik bagi masyarakat. Serta membangun sinergitas dengan pemerintah setempat,” kata Ranto.
Ketua DPK HBB Wilayah Rengasdengklok, Sahata Sitanggang, mengatakan, langkah awal yang akan dilakukan oleh DPK HBB Wilayah Rengasdengklok adalah membenahi internal organisasi, kemudian mempersatukan masyarakat perantau dari Sumatera Utara atau suku Batak yang ada di wilayah Rengasdengklok.
“Kalau kita sudah bersatu, peluru apapun tidak akan bisa tembus. Untuk mempersatukan suku Batak di wilayah Rengasdengklok maka perlu saling menghargai. DPK HBB Wilayah Rengasdengklok harus bisa mengayomi masyarakat batak sesuai adat istiadat Batak,” kata Sahata.
Ketua DPC HBB Kabupaten Karawang, DR. Drs. Banuara Nadeak, MM, mengatakan, apabila pengurus sudah dilantik, maka organisasi tersebut sah secara hukum. Untuk itu, perlu melaksanakan berbagai kegiatan yang dapat menghidupkan organisasi.
“Pengurus harus bahu membahu dan kita buat organisasi ini sebagai proses pembelajaran. Belajar berorganisasi sambil bekerja dan belajar berorganisasi supaya menjadi orang, serta belajar untuk duduk bersama karena pemerintah sudah memperhitungan bahwa komunitas itu adalah salah satu aset yang bisa melakukan perubahan. Horas Bangso Batak ini termasuk salah satu komunitas yang diperhitungkan pemerintah,” kata Banuara.
Dikatakan, sesuai AD/ART organisasi bahwa Horas Bangso Batak (HBB) berwawasan dan beraplikasi nasional dengan sasaran adalah masyarakat Batak. Untuk itu, pengurus DPK HBB Wilayah Rengasdengklok harus membentuk kepengurusan tingkat desa ataupun kelurahan.
“HBB memiliki ciri tersendiri, karena bertujuan untuk memfasilitasi orang Batak yang sedang dirundung masalah, menjaga kerukunan, harus menjadi mitra strategis pemerintah daerah. Untuk itu perlu sumber daya manusia (SDM) agar bisa bekerjasama dengan pemerintah dalam bidang agama, politik, sosial dan pembangunan,” katanya.
Diakuinya, DPC HBB Kabupaten Karawang baru membentuk DPK HBB untuk wilayah Rengasdengklok. Ini semua karena kesadaran masyarakat Batak yang ada di wilayah Rengasdengklok. Dengan demikian, masyarakat Batak harus bahu membahu, jangan sampai ada masyarakat menunjukkan sikap secara karakteristik, jangan sampai ada perbedaan melainkan harus menunjukkan kebersamaan.
“DPK HBB Wilayah Rengasdengklok harus sinergi dengan organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga masyarakat yang ada di wilayah Rengasdengklok,” ungkapnya.(sir)