Kabupaten Bandung Barat, spiritnews.co.id – Sejumlah langkah persiapan dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat jelang datangnya musim kemarau, diantaranya menyiapkan bantuan air bersih dan menyiagakan personel.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung Barat, Dicky Maulana, mengatakan, musim kemarau tahun ini di Kabupaten Bandung Barat diprediksi akan berlangsung dari bulan Juni hingga beberapa bulan kedepan.
Hingga kini, kata Maulana, status siaga kemarau pun belum ditetapkan karena harus dilakukan rapat koordinasi terlebih dahulu.
“Kami belum meminta secara spesifik data kemarau untuk wilayah Kabupaten Bandung Barat terkait berapa lama dan wilayah di kecamatan mana saja kepada BMKG. Biasanya setelah itu kami di-rakor-kan,” kata Maulana, di Bandung Barat, Rabu (12/6/2019).
Dikatakan, walaupun belum dilakukannya Rakor, apabila terjadi krisis air bersih pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kabupaten Bandung Barat dan UPTD Pertamanan untuk segera menyalurkannya. Namun, saat ini kondisinya masih normal walaupun tengah memasuki fase pancaroba.
“Sampai sekarang statusnya belum ada, jadi masih kita anggap normal saja. Kami siap hadapi musim kemarau, artinya tak perlu Rakor kalau memang ada masyarakat yang perlu air bersih,” katanya.
Maulana menyebutkan berdasarkan data tahun kemarin, sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung Barat mengalami krisis air bersih diantaranya Cipendeuy, Batujajar, Cihampelas, Cipatat dan Gunung Masigit. Dalam sehari, BPBD dengan instansi terkait bisa menyalurkan air bersih satu hingga dua kali ke daerah mengalami krisis.
“Memang kita keterbatasan sarana kemudian air juga terbatas, akhirnya kami hanya bisa beberapa kali drop saja minimal satu sampai dua kali dalam satu tempat karena permintaan cukup banyak,” terangnya.
Ditambahkannya, pada musim kemarau kasus bencana yang terjadi banyak didominasi oleh kebakaran, masyarakat pun diimbau agar selalu waspada dan teliti ketika akan meninggalkan rumah.
“Kemarau biasanya banyak kebakaran untuk itu waspada atau hati-hati saat tinggalkan rumah lalu teliti kembali sebelum tinggalkan rumah. Karena kemarau cukup banyak laporan kejadian kebakaran setelah kekurangan air,” ungkapnya.(gus)