Kota Bekasi, spiritnews.co.id – Pelaksanaan apel rutin dipadukan dengan pelantikan Direktur Umum (Dirum) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Patriot Kota Bekasi yang baru.
Walikota Bekasi, Dr. Rahmat Effendi secara sremonial melantik Muhaimin, SS sebagai Direktur Umum (Dirum) PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi, di Lapangan Plaza Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Rabu (12/06/2019). Pada pelantikan itu, hadir juga Sekretaris Daerah Kota Bekasi Reny Hendrawaty, Direktur Utama PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi Solihat.
Usai membacakan tata naskah proses pelantikan, Walikota Bekasi, Dr. Rahmat Effendi menyampaikan selamat kepada Dirum PDAM Tirta Patriot yang telah dilantik. Diharapkan amanah dalam jabatan baru yang dipegang serta mampu beradaptasi cepat untuk proses pekerjaan di badan daerah di Kota Bekasi.
“Saya sudah menginstruksikan kepada Sekda Kota Bekasi untuk evaluasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang tergabung di Kota Bekasi. Pada prinsipnya adalah memperkokoh jaringan kesejahteraan warga kota Bekasi, penopang dan membantu instrumen struktur dari Pemkot Bekasi,” kata Rahmat Effendi kepada spiritnews.co.id.
Menurutnya, Sekda harus mampu mengevaluasi mana yang terhambat untuk proses pekerjaannya.
“Kita beri waktu 3 bulan sama seperti pejabat di OPD yang kita lantik, sampai akhir Desember 2019 tidak ada perubahan kita harus evaluasi, karena BUMD termasuk di dalam bagan Pemkot Bekasi diibaratkan pemegang saham,” katanya.
Jika dilihat perbedannnya, kata Bang Pepen, sapaan akrab Rahmat Effendi, BUMD bisa lakukan kerja sama dengan pihak siapapun juga. Itu yang dimaksud dengan sinegritas yang tujuannya mempunyai nilai tambah estensinya membantu pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bekasi.
“Nantinya bisa kita gunakan untuk pembangunan infrastruktur, program Corporate Social Responsibility (CSR) atau apapun yang bisa menyokong visi Kota Bekasi,” ucapnya.
“Tidak hanya pejabat, kata Bang Pepen, BUMD pun juga harus punya Think of Out Off the Box dalam pemikirannya. Bagaimana langkah dan inovasi kedepannya, jangan hanya dilinear saja untuk bekerja, perlu suatu gagasan dan ide sehingga bisa berpikir secara taktis dan sesuai hati,” tambahnya.
Menurutnya, jangan sampai semut mati di lumbung gula, ini yang harus dibenarkan pikirkan, bekerja harus benar benar bisa ikut serta dalam proses perubahan, baik dari konsep Think of Out Off the Box, maupun keluar dari garis linear yang kerja hanya ikut saja programnya dari dulu, tidak ada inovasi maka sudah jangan harapkan perubahan bagi intansinya.
“Untuk diri sendirinya saja sudah tidak mau bergerak, maka dari itu kita harus memiliki pikiran fresh agar bisa melihat 3 sampai 5 tahun kedepan program apa saja yang harus di kaji untik dikerjakan,” jelasnya.(sam/adv /hms/pemkotbekasi)