Kabupaten Aceh Utara, spiritnews.co.id – Sebanyak 4.490 rumah di Kecamatan Dewantara akan tersambungkan jaringan gas bumi untuk kebutuhan domestik rumah tangga.
Pembangunan jaringan gas tersebut dikerjakan dalam tahun 2019, dan diperkirakan pada tahun 2020 sudah bisa dinikmati oleh masyarakat.
Demikian antara lain pemaparan Kasie Perencanaan Infrastruktur, Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Retno Wibawani, saat sosialisasi dan serah terima lapangan pembangunan jaringan pipa gas bumi untuk rumah tangga, di Oproom Setdakab Aceh Utara, Jalan T Hamzah Bendahara, Lhokseumawe, Kamis, (13/6/2019).
Dikatakan, pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga merupakan program pemerintah pusat sejak tahun 2009. Di Kabupaten Aceh Utara pembangunan jaringan ini dimulai pada 2014, dan saat ini telah tersambung sebanyak 4.000 SR (sambungan rumah) di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Lhoksukon, Tanah Luas, Syamtalira Aron, Matangkuli dan Nibong.
“Untuk tahun 2019 ini akan dibangun untuk 4.490 SR di Aceh Utara, yaitu di Kecamatan Dewantara meliputi 10 desa atau gampong,” kata Retno.
Kegiatan sosialisasi dan serah terima lapangan pembangunan jaringan pipa gas bumi untuk rumah tangga untuk Kecamatan Dewantara, turut dihadiri oleh seluruh stakeholder terkait. Selain pejabat dari Kementerian ESDM, juga hadir Bupati Aceh Utara H Muhammad Thaib, Sekda Abdul Aziz, SH, MH, Asisten I Dayan Albar, SSos, MAP, para staf ahli Bupati, sejumlah Kepala SKPK, para Kabag, mewakili dari manajemen PT Pertamina Hulu Energi (PHE – NSB), PT Perta Arun Gas, PT Pertagas Niaga, PT PIM, konsultan pengawas dari KSO PT Amythas – PT Virama Karya, serta kontraktor pelaksana PT Hutama Karya. Selain itu, juga hadir Camat Dewantara Fadli Dakuta, SSTP, dan seluruh geusyik.
Bupati Aceh Utara, H Muhammad Thaib, pada kesempatan itu mengajak seluruh stakeholder untuk mendukung pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga.
“Ini merupakan satu terobosan dalam pembangunan bagi kemajuan daerah, sebab itu saya sendiri yang langsung menjumpai Kementerian ESDM di Jakarta untuk pembangunan jaringan gas di Aceh Utara,” kata Cek Mad, sapaan akrab Bupati.
Dikatakan, dalam proses pembangunannya nanti sangat diharapkan tidak ada kendala di lapangan.
“Saya ingatkan, jangan ada masalah dalam pembangunan jaringan gas ini. Saya pilih Dewantara karena dinilai sudah layak dengan keberterimaan masyarakat, apalagi juga banyak komplek perumahan,” katanya.
Menurutnya, sambungan gas bumi untuk rumah tangga yang telah dibangun di lima kecamatan di Aceh Utara diharapkan dapat mengurangi beban ekonomi masyarakat. Selama ini kadang masyarakat sering susah mendapatkan gas elpiji yang dijual dalam tabung, baik tabung 3 kg maupun tabung 12 kilogram.
Dengan adanya sambungan langsung ke rumah, kendala-kendala seperti ini tidak akan ada lagi. Apalagi harga gas jaringan ini juga lebih murah, setara dengan gas elpiji 3 kilogram.
Pejabat PPK pada Kementerian ESDM, Husaini, menjelaskan banyak keuntungan didapat masyarakat dengan adanya sambungan gas bumi rumah tangga dibanding dengan menggunakan gas elpiji tabung. Di antaranya, harganya lebih murah, tersedia setiap saat, lebih aman karena tekanannya lebih rendah, lebih ramah lingkungan dan lebih sehat, serta mendukung program pemerintah untuk mengurangi penggunaan elpiji.
Sebanyak 10 gampong di Kecamatan Dewantara yang akan mendapat 4.490 sambungan SR jaringan gas bumi untuk rumah tangga dalam tahun 2019, masing-masing Gampong Keude Krueng Geukueh 257 SR, Tamboh Baroh 465 SR, Uteun Geulinggang 588 SR, Glumpang Sulu Timur 295 SR, Ulee Pulo 417 SR.
Selanjutnya Gampong Ulee Reuleung 187 SR, Glumpang Sulu Barat 248 SR, Lancang Barat 540 SR, Tambon Tunong 658 SR, dan Paloh Lada 835 SR.
“Kita harapkan pembangunan jaringan ke semua gampong ini dapat berjalan lancar, sehingga semuanya selesai dalam tahun ini, dan bisa segera dimanfaatkan oleh masyarakat,” kata Husaini.(mah)