Jakarta, spiritnews.co.id – Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi yang sangat besar untuk bisnis kuliner. Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto, mengklaim tahun 2019 pertumbuhan ekonomi di sektor kuliner meningkat sebesar 9 % dibandingkan tahun 2018.
Proyeksi pertumbuhan industri kuliner dikuatkan lagi dengan data yang dimiliki Zomato saat ini. Berdasarkan catatan Zomato pada bulan Mei 2019, ada 1.057 restoran baru yang ada di wilayah Jakarta.
Hal tersebut menunjukan bahwa angka 9 % bukanlah mustahil justru mungkin akan lebih meningkat dan hal tersebut juga membuat persaingan industri kuliner terus meningkat. Berdasarkan data Zomato Indonesia tercatat ada 375 restoran tumbang ditengah jalan pada bulan Mei 2019 lalu.
“Dari jumlah 1.057 restoran yang tumbuh dan 375 tutup pada bulan Mei, menjadikan Jakarta sebagai salah satu kota di Asia dengan pertumbuhan kuliner yang sangat pesat yaitu sebanyak 746. Angka itu terbilang sangat fantastis. Namun tumbuh saja tidak cukup karena mereka juga harus berkembang dan harus tetap sustainable,” jelas Vamsi Reddy, Country Manager Zomato Indonesia dalam acara Zomato Skillet, Ritz – Carlton Jakarta, Kamis (27/6/2019).
Zomato sadar betul bahwa dirinya merupakan bagian dari ekosistem industri kuliner di Indonesia, khususnya di Jabodetabek, Bandung dan Bali. Memastikan bahwa restoran dapat berkembang dan bersaing juga merupakan visi dan misi Zomato yang telah 6 tahun mengkampanyekan budaya makan di luar di Indonesia.
Hal tersebut menjadi alasan utama Zomato mengadakan Zomato Skillet, yang merupakan sebuah masterclass yang disajikan untuk seluruh pengusaha kuliner.
Dalam acara Zomato Skillet kali ini, Zomato akan membahas tentang pentingnya menjaga kelangsungan usaha kuliner dengan cara memahami konsumen. Ada beberapa tahap yang harus dilakukan oleh pengusaha restoran untuk memahami konsumen mereka.
Hal yang pertama adalah menciptakan segmentasi untuk bisnis kuliner. Mencari tahu demografis dari konsumen (usia, pekerjaan, gender dan geografis), menciptakan banyak alasan agar konsumen datang ke restoran Anda dan yang paling penting adalah pengaplikasian digital aspek dalam industri kuliner.
Aspek terakhir menjadi salah satu aspek paling penting, dimana melalui digital para pengusaha kuliner akan lebih mudah memahami karakteristik dan juga perilaku konsumen mereka. Mulai dari cara mereka menemukan restoran, dine in (menikmati sajian makan), pembayaran hingga menyebar luaskan informasi tentang restoran Anda.
Zomato menghadirkan pembicara handal dalam industri kuliner dan perbankan untuk Zomato Skillet kali ini. Mulai dari Andrew Sinaga, CEO dari Foodizz platform educational untuk F&B Business, Lusiana Saleh, Head of Digital Business – Branch and Partnership CIMB Niaga, Pushpendra Kumar, Vice President Monetization GOJEK. Juga Food influencer Bona Primatama – Jajanbeken, Windy Iwandy – Foodirectory, dan Toshiko Potoboda editor kuliner Kumparan media.
Melalui event Zomato Skillet ini diharapkan para pengusaha kuliner menjadi lebih tahu bagaimana cara memahami konsumen mereka di era digital. Hingga akhirnya mereka dapat mengaplikasikan hal tersebut untuk membuat bisnis mereka tetap berkelanjutan.(rls/sir)