Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Wakil Bupati Karawang, Ahmad Zamakhsyari mengizinkan aula rumah dinasnya menjadi tempat perkumpulan masyarakat penyandang disabilitas.
Hal itu disampaikan Kang Jimmy (sapaan akrab Wakil Bupati Karawang) saat menerima kunjungan Nanang Kosim (41), Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Karawang, Kamis (4/7/2019).
Kang Jimmy mengaku saat ini belum bisa berjanji banyak kepada penyandang disabilitas Karawang yang tergabung dalam PPDI, karena alasan bukan pemilik kebijakan penuh di Karawang.
Namun untuk sementara, Kang Jimmy mempersilahkan aula rumah dinasnya untuk jadi tempat berkumpul penyandang disabilitas.
“Ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan politik. Ini murni persoalan kemanusiaan. Untuk sementara, silahkan itu aula digunakan tempat berkumpul temen-temen. Malahan saya sangat seneng kalau setiap hari rumah dinas rame, biar berkahlah kalau banyak didatangi orang,” kata Kang Jimmy.
Pada kesempatan itu, Nanang mengeluarkan unek-unek atau keluh kesahnya mengenai keberadaan penyandang disabilitas Karawang selama ini kepada Kang Jimmy.
Menurut Nanang, pada dasarnya penyandang disabilitas juga sama seperti masyarakat pada umumnya yang ingin diperhatikan pemerintah. Dengan jumlah 3 ribu lebih penyandang disabilitas di Karawang, Nanang mengaku jika selama ini penyandang disabilitas cukup kesulitan ketika ingin berkreasi menyalurkan bakat dan minatnya melalui program Pemkab Karawang.
Dikatakan, selama ini baru dua dinas di Karawang yang sering melibatkan penyandang disabilitas dalam program pemerintaha, yaitu Disnakertrans dan Dinas Sosial. Sementara dinas lain seperti Disperindag dan Dinas Koperasi masih cukup kesulitan diakses. Padahal dari satu tahun lalu, PPDI telah berusaha menyampaikan aspirasi dengan cara audiensi.
“Ada 3 ribu lebih penyandang disabilitas di Karawang. Namun kami seperti belum ada chemistri dengan pemerintah ketika mau menyalurkan bakat dan minat. Kami mohon perhatiannya ke Pak Wakil untuk mendorong itu, agar dinas-dinas yang pernah kami audiensi mau membukakan pintu buat eksistensi kami,” ucapnya.
Diakuinya, sebetulnya banyak produk UMKM hasil tangan-tangan dan kreasi penyandang disabilitas Karawang untuk kemudian pemasarannya dibantu oleh dinas terkait. Salah satunya adalah beragam kerajinan dari bambu yang bisa tembus pasar Jepang.
“Banyak juga produk lain dari mulai kerajinan sampai makanan. Tapi kami sering kekurangan modal dan kebingungan mengenai pemasarannya. Karena kekurangan modal, sekretariat berkumpul pun tidak punya. Baru ada sekretariat di kampung. Itu pun saya bingung karena gak mampu bayar sewa. Dan harus pake uang pribadi untuk sewa,” ucapnya.
Di Jawa Barat ini, sambung Nanang, hanya Karawang dan Subang yang belum miliki fasilitas Main Press Center (MPC) untuk tempat berkumpul penyandang disabilitas. Padahal menurut Nanang, MPC sangat penting sebagai mediasi tempat menyalurkan bakat dan minat penyandang disabilitas.
“Yang saya tahu di Karawang itu cuma Karawang dan Subang yang belum punya MPC,” ungkapnya.(sir)