Kota Bekasi, spiritnews.co.id – Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Bani Saleh Kota Bekasi, Shinta Silaswati,S.Kp.,M.Sc memberikan peluang kepada para dosen-dosen untuk mengekspresikan diri secara akademik, dan secara profesional.
Seperti yang telah dilakukan Rika Harini, Ns.,Sp.Kep.An. Ia dosen STIKes Bani Saleh Kota Bekasi akan dikirimkan mengikuti lomba dosen berprestasi ke Wilayah 4A Jawa Barat, yaitu Kabupaten Purwakarta, Karawang dan Bekasi (Purwakasi).
“Sebagai unggulan, STIKes Bani Saleh Bekasi, pada tanggal 17 Juli 2019, kami mengirimkan ibu Rika ke tingkat Purwakasi dalam pemilihan dosen berprestasi. Rika diangap dewan juri memiliki inovasi original yang jarang sekali dilakukan seorang dosen bidang akademik keperawatan anak yang membantu menangani anak berkebutuhan khusus, seperti anak Douwn Sindrom dan Hyperaktif,” kata Shinta kepada spiritnews.co.id, Rabu (17/07/2019).
Dosen Akademik Keperawatan Anak, STIKes Bani Saleh Bekasi, Rika Harini, Ns.,Sp.Kep.An, mengatakan, kejadian down sindrom dari clinic for children dalam 17 tahun terakhir meningkat cukup pesat dengan perbandingan 1 : 700 kelahiran hidup.
Jumlah anak penderita down sindrom di dunia mencapai 8 juta kasus dan di Indonesia diperkirakan lebih dari tiga ribu kasus anak penderita down sindrom.
“Anak down sindrom memiliki masalah dalam tumbuh kembangnya yang berbeda dan terlambat dibandingkan dengan anak normal, sehingga memerlukan terapi khusus salah satunya adalah mastakaraga,” kata Rika, saat ditemui spiritnews.co.id di Laboratorium STIKes Bani Saleh Bekasi, di Jalan Kartini Raya, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.
“Mastakaraga adalah salah satu jenis terapi pijat yang memberikan stimulasi pada jalur-jalur sensori sumsum tulang dan kepala melalui jalur persyarafan dan pembuluh darah melalui sub terminal tubuh,” tambah Rika.
Dalam mastakaraga, kata Rika, terapi untuk anak berkebutuhan khusus seperti down sindrom disebut dengan terapi shobia. Tujuannya untuk kelancaran dan keseimbangan proses dalam tubuh. Penerapan pada anak down sindrom disebut dengan Padma.
Didapatkan hasil positif terhadap perkembangan anak down sindrom setelah diberikan terapi Padma. Kesimpulan: terapi pijat Padma efektif untuk menstimulasi tumbuh kembang anak down sindrom. Saran: Terapi pijat Padma dapat menjadi salah satu terapi komplementer untuk menstimulasi tumbuh kembang anak down sindrom.
“Down sindrom adalah kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental pada anak yang disebabkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom (Cuncha (1992). Prevalensi down sindrom dari clinic for children dalam 17 tahun terakhir meningkat cukup pesat dengan perbandingan 1:700 kelahiran hidup. Jumlah anak down sindrom di dunia mencapai 8 juta kasus dan di Indonesia diperkirakan lebih dari 3 ribu kasus (3,75%) dari populasi anak down sindrom didunia. (Masduki, A, 2019),” jelasnya.
Anak down sindrom memiliki masalah yang berhubungan tumbuh kembangnya mencakup keterlambatan kognitif, bahasa dan interaksi sosial, motorik kasar dan halus (Megasari & Kristiana, 2016).
Selain itu, ia dipersepsikan negatif oleh masyarakat, dikucilkan oleh lingkungan bermain dan tidak bisa ikut serta menjadi bagian dalam berbagai hal (Renawati,. Darwis.,& Wibowo, 2017). Ibu merasa kesulitan dan cemas dalam perawatan anaknya dan dapat berakibat munculnya depresi pada pengasuhan anak (Zeisler, 2011).
Glenn Doman, ahli fisik dan terapi pendiri Institute for The Achievement of Human Potential, yang banyak menangani anak down sindrom, menyatakan bahwa anak down sindrom disebabkan oleh otak yang cidera.
Lokasi atau area tubuh yang perlu diterapi adalah jalur sensori manusia yang berada disebelah sumsum tulang belakang dan otak bagian belakang. (http://eramuslim.com/konsultasi/anak-luar-biasa/apakah-downsyndrome-akibat-penyakit-keturunan.htm).
Padma adalah pijat mastakaraga yang memberikan stimulasi pijatan lembut melalui jalur-jalur persyarafan otak dan sumsum tulang belakang serta pembuluh darah melalui sub terminal tubuh. Shobia adalah singkatan dari sindrom hiper for balita dan anak.
“Mengingat mahalnya biaya terapi, keterlambatan tumbuh kembang anak down sindrom, sulitnya dijangkau terapis di rumah sakit atau pusat terapis anak down sindrom, terbatasnya tenaga kesehatan yang terlibat dalam penanganan anak down sindrom dan mengurangi kecemasan dan depresi orangtua dalam merawat anaknya, maka terapi PADMA dapat menjadi solusi dalam menangani anak down sindrom,” ungkapnya.(sir/adv)