Harga Turun Drastis, Petani Kelapa Menjerit

  • Whatsapp
spiritnews.co.id

Kabupaten Bireuen, spiritnews.co.id – Sejak awal 2019, petani kelapa di seluruh desa yang tersebar di 17 kecamatan se-Kabupaten Bireuen menjerit akibat harga turun drastis. Bahkan, pedagang tidak mau beli hasil panen petani, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen terkesan tutup mata.
Ramli, salah seorang petani kelapa, mengatakan, harga kelapa ini anjlok sudah terjadi selama tujuh bulan. Bahkan pedagang tidak mau beli hasil panen sehingga petani kebingungan menjual kepalanya.
“Saat ini harga hanya sekitar Rp 400 per biji. Itu pun pedagang tidak mau beli. Padahal, sebelumnya masih Rp 1.000 per biji,” kata Ramli kepada spiritnews.co.id, Kamis (18/7/2019).
Dikatakan, sekarang ini petani mencari pembeli kepala kesulitan. Biasanya, kelapa dikirim ke Medan, Sumatera Utara.
“Untuk konsumsi masyarakat tidak seberapa, apalagi dijadikan minyak kelapa asli bersama plik-u, tetap ada tidak bisa mendongkrak harga jual,” kata Umar, petani lainnya.
Petani berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen dapat memberikan bantuan, khususnya menstabilkan harga kelapa.
“Pemkab Bireuen harusnya peduli kepada petani kelapa, setidaknya menstabilkan harga,” ungkapnya.(zal)

Pos terkait