Kabupaten Bireuen, spiritnews.co.id – Menghadapi musim tanam gadu, petani di Kabupaten Bireuen mulai turun ke sawah untuk menanam padi. Namun, petani menyayangkan sikap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen yang tidak lagi memberikan bantuan pupuk.
Tgk Iskandar, salah seorang petani di Kecamatan Juli, mengatakan, sudah beberapa musim tanam padi, baik gadu maupun rendeng, petani sudah tidak lagi menerima bantuan pupuk Urea, NPK dan jenis pupuk lainnya dari Dinas Pertanian dan Peternakan setempat.
“Sudah beberapa kali menanam padi, tidak pernah menerima bantuan pupuk. Apa memang sudah tidak ada lagi jatah untuk petani ? Tiga tahun lalu, bantuan pupuk dari Pemkab Bireuen, masih diterima petani walaupun hanya beberapa kilogram. Tapi musim tanam kali ini sama sekali tak ada,” kata Iskandar, kepada spiritnews.co.id, Sabtu (27/7/2019).
Petani di Kecamatan Kuala juga mengalami hal serupa. Tgk Marwan, salah seorang petani di Kecamatan Kuala, mengaku, sudah beberapa kali musim tanaman tak ada bantuan pupuk. Saat ini, tanaman padi sudah berumur lima puluhan hari setelah tanam, dan sangat memerlukan pupuk Urea, TSP dan NPK.
“Apalagi pupuk subsidi dari pemerintah di kios-kios pupuk sulit di ari,” kata Marwan.
Petani di Kecamatan Kota Juang juga mengeluhkan tidak adanya bantuan pupuk dari pemerintah.
“Kami terpaksa membeli pupuk sendiri. Pupuk subsidi dan non subsidi di pasaran harus kami beli dengan harga mahal,” kata Tgk Zaini, petani di Kecamatan Kota Juang.
Petani berharap Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bireuen, dapat memberikan bantuan pupuk, walaupun tidak sesuai jumlah dan luas areal sawah masing-masing petani.
“Walaupun petani tidak diberikan bantuan pupuk secara gratis melalui Kelompok Tani, petani tetap semangat menanam padi,” katanya.
Selain itu, petani juga dihantu tengkulak pada saat panen. Sebab, beberapa tahun belakangan ini, harga gabah kering panen sangat rendah. Akibatnya, petani mengalami kerugian, sebab tidak sesuai dengan modal yang dikeluarkan petani.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bireuen, Muhammad Nasir, membenarkan sudah beberapa musim tanam baik gadu maupun rendeng petani tidak lagi menerima pupuk dan benih padi.
“Insya Allah, akan direncanakan di Januari 2020. Itupun masih sedang diusahakan bantuan benih padi unggul pada pola tanam IB 300 nanti,” kata Nasir.
Ia membantah kalau pupuk subsidi sulit didapatkan petani. Menurutnya, selama musim gadu dan rendeng kali ini pemerintah masih menyediakan pupuk subsidi, dan mudah didapatkan di kios-kios pertanian.(zal)