Kabupaten Aceh Tengah, spiritnews.co.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) terus membina Bank Aceh Syariah Aceh sehingga produktivitasnya terus meningkat.
Demikian dikatakan, Pelaksana Tugas (PLt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, saat meresmikan gedung baru PT Bank Aceh Syariah Cabang Takengon, di Jalan Leube Kader, Desa Kemili, Kecamatan Bebesan, Kabupaten Aceh Tengah, Senin (29/07/2019)
“Sebagai pemegang saham pengendali PT Bank Aceh Syariah, saya berharap dengan beroperasinya kantor baru ini layanan kepada masyarakat dapat meningkat. Saya juga berharap agar OJK dan BI terus membina Bank Aceh Syariah sehingga produktivitasnya meningkat,” kata Nova.
“Saya apresiasi nasabah dan dunia usaha yang telah mendukung keberadaan Bank Aceh. Saya yakin dengan adanya gedung operasional baru ini performa Bank Aceh Syariah akan semakin meningkat,” tambahnya.
Ia mengingatkan manajemen PT Bank Aceh Syariah agar bisa mengupdate teknologi perbankan sehingga bisa bersaing dengan bank konvensional lainnya. Manajemen harus memperbanyak pendidikan dan pelatihan (diklat) dan workshop IT, sehingga penguasaan teknologi terus meningkat.
“Jangan ada lagi ada keluhan teknologi Bank Aceh yang ketinggalan zaman. Updating dan kehandalan IT kita selamat-lambatnya akhir tahun ini. Kita sudah harus tampil sejajar dengan bank lain,” kata Nova.
Nova juga berpesan agar Bank Aceh melatih anak muda Aceh untuk mengenal dunia digital melalui diklat dan workshop. Untuk mendukung Indonesia mencapai target masuk 3 besar negara dengan perekonomian terbesar dunia pada tahun 2045 mendatang.
Direktur Utama PT Bank Aceh Syariah, Haizir Sulaiman, mengatakan Bank Aceh Syariahn telah hadir di Aceh Tengah sejak tahun 1980 lalu atau sekitar 39 tahun lalu. Ini sebagai bukti perekonomian di Aceh Tengah terus meningkat.
“Apresiasi kami kepada Pemkab Aceh Tengah dan Bener Meriah yang telah mendukung kami berkembang di sini dengan cukup menggembirakan,” kata Haizir.
Haizir mengatakan, perkembangan kinerja Bank Aceh Syariah di Aceh Tengah dalam lima tahun terakhir sangat menggembirakan. Total aset di Aceh Tengah pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 540 miliar.
Di tahun 2016 naik lagi ke Rp 581 miliar dan terus meningkat menjadi Rp 592 miliar di tahun 2017 Tahun 2018, total aset Bank Aceh menjadi Rp 616 miliar. Sampai pertengahan Juni 2019, total aset bank milik pemerintah Aceh ini adalah sudah sebesar Rp 686 miliar.
“Kami sangat mengharap seluruh nasabah terus bermitra dengan kita. Bank ini milik bersama dan bisa terus berkontribusi bagi seluruh masyarakat kita semua,” kata Haizir.
Ketua OJK Perwakilan Aceh, Aulia Fadli, mengharapkan kehadiran kantor operasional baru PT Bank Aceh Syariah di Aceh Tengah dapat menjadikan bank tersebut lebih produktif.
“Relokasi ini harus berbarengan dengan meningkatkan pelayanan prima kepada nasabah dan mampu meningkatkan perekonomian di Aceh Tengah,” kata Aulia.
Bupati Aceh Tengah, Shabela Abu Bakar, menyebutkan pelayanan Bank Aceh selama ini sudah baik. Namun demikian, gedung oprasional yang lama agak sempit dengan parkir terbatas. Ia berharap dengan adanya gedung baru bisa menjawab permasalahan tersebut dan kinerja Bank Aceh Syariah lebih baik lagi.
“Yang lebih penting lagi adalah bisa mengubah mainset penduduk Aceh Tengah bahwa Bank Aceh bukan hanya milik pegawai negeri tapi juga milik warga Aceh Tengah,” kata Shabela.(mah)