Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Semakin dekat dengan tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Karawang 2020, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah semakin menunjukan taring untuk mengusung calon bupati.
Namun, dengan 6 kursi DPRD yang kini dimiliki, masih membutuhkan tambahan sekurang-kurangnya 4 kursi agar memenuhi syarat 20 persen dari 50 kursi DPRD.
Belum cukupnya kursi yang dimiliki PKS untuk memenuhi kuota 20 persen sebagai syarat, tentunya mengharuskan PKS untuk berkoalisi dengan partai lain.
Dimana diketahui masih banyak partai pemilik kursi DPRD yang belum menyatakan sosok kadernya yang akan diusung pada Pilkada 2020 mendatang.
Beberapa partai yang belum menyatakan kader yang akan diusung antara lain seperti Golkar yang memiliki 7 kursi DPRD, PDI Perjuangan dengan 6 kursi, PBB 2 kursi, NasDem 2 kursi, serta PAN, Hanura dan PPP yang masing-masing memiliki 1 kursi.
Berbeda dengan PKB yang sudah menyatakan akan mengusung H. Ahmad Zamakhsyari dan Partai Demokrat yang sudah hampir dipastikan akan kembali mengusung dr. Cellica Nurrachadiana.
Ketua DPD PKS Kabupaten Karawang, H. Dedi Sudrajat mengatakan, pihaknya sudah membentuk tim untuk menentukan langkah koalisi pada Pilkada 2020 mendatang. Namun ia memastikan tidak akan lama lagi akan segera menentukan arah langkah koalisi.
“Sekarang ini komunikasi kami jalin dengan semuanya. Dengan Gerindra, PDI Perjuangan dan lainnya pun tetap kami berhubungan baik. Tidak akan lama lagi sudah dapat dipastikan akan kemana,” ujar dia kepada spiritnews.co.id, Selasa (20/8/2019).
Terkait calon yang akan diusung, lanjut Dedi, PKS sudah berani secara terbuka melakukan sosialisasi siapa yang akan di usung pada Pilkada 2020 nanti.
Bahkan spanduk sosialisasi dengan gambar H. Aep Saepulloh sudah terpasang di berbagai sudut Kota Pangkal Perjuangan.
“Dengan gambar itu sudah bisa menjelaskan siapa yang akan kami usung,” tandasnya.(zck)