Kota Bekasi, spiritnews.co.id – Para dosen Kampus Bina Insani Bekasi memberdayakan ibu-ibu lanjut usia (Lansia) untuk peningkatan perekonomian melalui sosipreuneur anggota PKK di RW 013, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Ketua Tim Pelaksana yang juga Dosen Kampus Bina Insani Bekasi, Kristiana Widiawati, mengatakan, pemberdayaan Lansia ini sesuai Program Kemitraan Masyarakat (PKM).
Tujuannya, untuk membantu memberikan solusi permasalahan pada mitra, yaitu upaya meningkatkan perekonomian keluarga, melalui pemberdayaan ibu-ibu PKK dengan pendekatan kelompok lansia.
“Pemberdayaan Lansia melalui kegiatan yang dimotori oleh ibu-ibu PKK dengan membangun dan mengembangkan sosial preneur. Kegiatan utama PKM adalah memberikan pelatihan keterampilan sesuai kebutuhan mitra dan membantu mitra untuk berwirausaha dengan menciptakan peluang bisnis,” kata Kristina kepada spiritnews.co.id, di Kelurahan Harapan Baru, Senin (26/8/2019).
Melalui sosial preneur, kata Kristina, memberdayakan lansia menjadi mitra yang mampu menghasilkan produk unggulan dan memberikan nilai ekonimis (economic value), serta dapat memenuhi kebutuhan pasar.
Untuk menghasilkan produk bernilai jual, jelasnya, diberikan pengarahan, pelatihan keterampilan agar mampu menciptakan kualitas serta menciptakan branding produknya.
“Pelatihan yang diberikan mencakup teknis produksi, menciptakan desain produk, branding kemasan produk, serta pemasaran produk,” kata Kristiana.
Kegiatan PKM fokus pada pemberdayaan para lansia dalam kegiatan sosial preneur pada bidang makanan dan minuman serta kerajinan wanita. Untuk bidang makanan berupa produksi kripik/emping jengkol. Bidang usaha minuman adalah produksi sirup kembang teleng.
Untuk bidang keterampilan difokuskan pada kerajian berupa tas rajut, tempat tissue dan kerajinan rumah tangga lainnya yang terbuat dari barang bekas.
“Pemberdayaan para lansia selain untuk meningkatkan produksi tetapi juga mampu menyelesaikan masalah sosial yang terjadi di masyarakat yaitu masalah lansia serta peningkatan perekonomian baik bagi para lansia dan juga masyarakat,” jelasnya.
Pengembangan kegiatan sosial preneur, merupakan salah satu kegiatan kewirausahaan yang tidak semata-mata mencari keuntungan/profit, tetapi juga memiliki dan mampu menyelesaikan masalah sosial di masyarakat.
Masalah yang sosial saat ini menjadi isu terkait dengan lansia bagaimana mereka menjadi lebih produktif. Kepada mitra akan diberikan pula pelatihan motivasi kewirausahaan dan keterampilan manajerial kewirausahaan.
“Yang didalamnya mencakup pula manajemen produksi, manajemen keuangan, akuntansi sederhana dan manajemen pemasaran. Selain pelatihan juga dilakukan pendampingan kepada para lansia dan ibu-ibu PKK, agar kegiatan sosial preneur di lingkungan mitra dapat berkembang dan membantu perekonomian keluarga serta masyarakat,” katanya.
Adapun pelaksanaannya sejak Januari 2019 melakukan observasi, dan koordinasi tim pelaksana untuk menyusun rencana kerja. Di Pebruari, melakukan koordinasi dengan pihak, sosialisasi dengan mitra dan banyak lagi program yang langsung turun ke lapangan.
“Kami melihat, ibu – ibu Lansia di Bekasi Utara ini masih pada produktif. Maka kami tertarik mendalami pemberdayaan wirausaha untuk usaha para lansia yang ternyata masih kreatif membuat karya. Hingga saat ini membuat seminar kewirausahaan kepada ibu-ibu PKK terdiri dari lansia menjadi bermanfaat dan bisa menghasilkan dari karyanya,” ungkapnya.(sir)