Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Puluhan suporter sepak bola Persika Karawang mendesak agar Bupati Cellica Nurrachadiana “turun tangan” memajukan klub sepak bola tersebut karena bermasalah keuangannya.
“Persika ini kebanggaan masyarakat Karawang. Jadi kami meminta bupati memfasilitasi manajemen untuk terus memajukan Persika,” kata Roni Bhocunk Suryadi, koordinator gabungan suporter Persika, disela unjuk rasa di depan gedung Pemkab Karawang, Rabu, (28/8/2019).
Dikatakan, tahun lalu Persika Karawang menjalani laga di Liga 2 Indonesia. Tapi terdegradasi dan kini Persika sedang mengarungi Kompetisi Pra Putaran Nasional di Liga 3 Indonesia.
“Untuk mengarungi kompetisi di Liga 3 Indonesia, Persika membutuhkan banyak biaya. Masalah keuangan yang dihadapi manajemen Persika itu sebenarnya sudah berlangsung lama. Bahkan, para pemain Persika Karawang sejak beberapa bulan terakhir belum menerima gaji,” katanya.
Sementara pihak perusahaan yang menaungi Persika, yakni PT Persika Singaperbangsa, seakan-akan “lepas tangan” atas masalah yang selama ini dihadapi Persika.
Sedangkan selama ini Persika masih bisa menjalani latihan dan mengarungi kompetisi di Liga 3 Indonesia, karena ada donatur.
Menurut Roni Bhocunk, para suporter Persika menggelar aksi damai ini untuk mendesak bupati agar membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi manajemen Persika. Sebab kini Persika sudah menjadi klub sepak bola kebanggaan masyarakat Karawang.
“Kami meminta bupati memfasilitasi untuk mengembangkan Persika. Sebab komisaris perusahaan yang menaungi Persika tidak pernah mengeluarkan anggaran untuk Persika. Perusahaan yang menaungi Persika seakan-akan lepas tangan,” jelasnya.
Mereka datang ke bupati, karena atas wewenangnya bupati bisa memanggil Komisaris PT Persika Singaperbangsa untuk menyampaikan pertanggungjawaban.
Sementara itu, perwakilan managemen PT Persika Singaperbangsa, Rahmat Gunadi, mengatakan, hampir setiap tahun Persika mengalami masalah keuangan.
Ironisnya, kata Gunadi, komisaris dan direktur PT Persika Singaperbangsa terkesan lepas tangan, seolah tidak peduli dengan kondisi Persika saat ini.
“Secara defacto, saya memang ditunjuk sebagai manager Persika. Namun, secara dejure saya bukan sebagai managemen Persika. Tetapi saya peduli dengan Persika. Wajar kalau teman-teman suporter melakukan aksi ini,” kata Gunadi kepada spiritnews.co.id.
Ia mengaku sudah tidak mampu mengurus Persika, karena kondisi keuangan yang bermasalah. Sebab, sejauh ini Persika bisa eksis karena kepedulian para suporter.
“Saya sudah membuat keputusan, apabila sampai akhir Agustus 2019 ini tidak ada kepedulian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, terutama bupati Karawang untuk membantu keuangan Persika, maka lebih baik Persika dibubarkan,” tegasnya.(sir)