Kabupaten Sintang, spiritnews.co.id – Warga Kabupaten Melawi dan Sintang, Provinsi Kalimantan Barat tidak memiliki akses air yang baik. Mayoritas masyarakat menggunakan air hujan sebagai sumber air utama atau membeli air galon olahan.
Demikian dikatakan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, dr. Harysinto Linoh, saat memberikan pemaparan hasil evaluasi dan penutupan Safe Drinking Water Treatment Project 2018-2019 bersama Wahana Visi Indonesia di Aula Keling Kumang, Kabupaten Sintang, Jumat (30/8/2019).
“Sebagian besar warga Melawi dan Sintang berada di Provinsi Kalimantan Barat tidak memiliki akses air yang baik. Mayoritas menggunakan air hujan sebagai sumber air utama atau membeli air galon olahan. Hal inilah yang mendorong Wahana Visi Indonesia untuk mengimplementasikan sebuah proyek pelengkap untuk memperbaiki akses masyarakat terhadap air bersih,” kata Harysinto.
Dikatakan, proyek ini memberdayakan masyarakat Sintang untuk melakukan pengolahan air minum yang layak di tingkat rumah tangga, sekolah, dan masyarakat. Pada saat bersamaan, proyek ini juga akan mendukung peningkatan fasilitas air dan sanitasi dasar di area program.
Program ini dilaksanakan di 20 desa di Kabupaten Sintang, tersebar di 5 kecamatan yaitu Kecamatan Sepauk, Kecamatan Tempunak, Kecamatan Kayan Hilir, Kecamatan Kelam Permai dan Kecamatan Tebelian.
Adapun tujuan dari kegiatan yang mengangkat tema : “Peran Masyarakat dalam Pencegahan Stunting Melalui Peningkatan Akses Air Bersih dan Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga” ini adalah Menyegarkan kembali tentang peran masyarakat dalam pencegahan stunting, Memaparkan hasil evaluasi proyek dan Menutup rangkaian kegiatan/implementasi proyek air.
Koordinator Project Air, Frans Sinaga, mengatakan, project air ini telah dijalankan terhitung mulai Agustus 2018 hingga Agustus 2019, Project ini merupakan kerjasama Wahana Visi Indonesia dan P&G.(gaol)