Mahasiswa KKN UNNES Edukasi Pelajar SD tentang Pencegahan Kekerasan Seksual Terhadap Anak

  • Whatsapp
spiritnews.co.id

Kabupaten Klaten, spiritnews.co.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (UNNES) di Desa Teloyo, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengedukasi siswa-siswi SD Negeri Teloyo 1, 2 dan 3 mengenai kekerasan seksual.

Koordinator Mahasiswa KKN UNNES Desa Teloyo, Moh. Arik Ardianta, mengatakan, dalam program KKN ini, para mahasiswa memberikan edukasi terkait kekerasan seksual sekaligus melatih anak-anak SD untuk mencegah menjadi korban kekerasan seksual.

Bacaan Lainnya

“Ini metode role-play sebagai pelatihan berbasis bermain peran yang dilakukan oleh anak-anak pelajar SD. Tujuannya, agar anak-anak lebih memahami mengenai kekerasan terhadap anak,” kata Arik, dalam rilis yang diterima redaksi spiritnews.co.id, Jumat (30/8/2019).

Dikatakan, belakangan ini anak-anak sering menjadi korban kekerasan seksual. Untuk itu, anak-anak butuh pengasuhan, bimbingan, serta pendidikan yang berkualitas demi menjaga serta memaksimalkan potensi-potensi anak sebagai generais penerus bangsa.

Menurut data Komnas Perlindungan Anak, kata Arik, pada tahun 2010 kekerasan pada anak mencapai 2.046 kasus, tahun 2011 naik menjadi 2.462 kasus, tahun 2012 sebanyak 2.629 kasus dan tahun 2013 tercatat ada 1.032 kasus.

“Kasus kekerasan pada anak ini mayoritas kasus pelecehan seksual sekitar 535 kasus atau 52 %, kekerasan fisik 290 kasus (28%), dan kekerasan psikis 207 (20%),” katanya.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah semakin meningkatnya jumlah kasus kekerasan seksual ini, jelasnya, adalah dengan memberikan pendidikan seks sejak dini.

“Sayangnya, pendidikan mengenai seks masih menjadi hal yang tabu di masyarakat terlebih lagi jika diberikan pada anak-anak tak terkecuali anak-anak di Desa Teloyo. Sehingga akibatnya masih banyak anak yang tidak mengetahui mengenai bagian-bagian tubuh penting mereka dan bagaimana cara melindunginya dari perilaku tidak pantas orang lain,” ujarnya.

“Kami berharap dengan adanya pendidikan serta wawasan ini dapat meningkatkan kewaspadaan anak akan kasus kekerasan seksual. Sehingga kasus kekerasan seksual dapat diminimalisir khususnya di Desa Teloyo,” tambahnya.(rls/sir)

Pos terkait