Yonif Mekanis 643/Wns Gagalkan Penyeludupan 210 Ekor Burung Kacer dari Malaysia

  • Whatsapp
spiritnews.co.id

Kabupaten Sanggau, spiritnews.co.id – Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wns menggagalkan penyeludupan 210 ekor Burung Kacer dari Malaysia tujuan Indonesia melalui jalur perbatasan di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

“Anggota Pos Pemodis yang mengamankan Burung Kacer itu. Modusnya Burung Kacer ini ditempatkan dalam enam keranjang dan dibawa menggunakan kendaraan roda empat ke Pontianak,” kata Komandan Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wns, Mayor Inf. Dwi Agung Prihanto, Sabtu (7/9/2019).

Bacaan Lainnya

Dikatakan, ratusan ekor Burung Kacer itu masuk lewat jalur tikus yang menghubungkan Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau dengan Tebedu, Malaysia. Pemilik 210 ekor Kacer tersebut yaitu TT, warga Entikong.

“Rencananya Burung Kacer itu akan dibawa ke pengepul di Pontianak. Untuk proses lebih lanjut, kami serahkan Kacer dan pembawanya ke Stasiun Karantina Pertanian Entikong,” ujar Agung.

Jumat pagi, ratusan ekor Kacer seludupan itu dilepas-liarkan ke hutan di sekitar PLBN Entikong. Pelepas-liaran Kacer ini dilakukan Stasiun Karantina Pertanian Entikong bersama Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wns dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Barat.

Sementera itu, Kepala Stasiun Karantina Pertanian Entikong, Yongki Wahyu Setiawan, mengatakan, dalam dua pekan ini penyeludupan Burung Kacer dari Malaysia ke Indonesia melalui jalur perbatasan kembali marak.

“Dalam dua minggu ini kami mendapatkan pelimpahan Burung Kacer seludupan di dua Kabupaten perbatasan lebih kurang seribu ekor. Lima ratusan dari Kabupaten Bengkayang, sisanya dari Kabupaten Sanggau,” jelas Yongki.

Yongki menduga, maraknya penyeludupan Kacer ini disebabkan permintaan dari Pontianak cukup tinggi. Tingginya jumlah permintaan Kacer membuat pelaku memanfaatkan jalur resmi dan tidak resmi di perbatasan untuk memasok satwa piaraan tersebut.

“Permintaan Kacer lagi banyak. Dari info yang kami dapatkan, Kacer-kacer ini muaranya ke Jawa. Jadi pelaku ambil di Malaysia, kemudian dibawa masuk ke Indonesia lewat perbatasan di Bengkayang dan Sanggau, lalu dibawa ke Pontianak. Dari Pontianak dibawa lagi ke Jawa,” ujarnya.

Pihaknya terus menjalin sinergi untuk memutus rantai penyeludupan Kacer lintas negara dan lintas pulau tersebut. Ini untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit hewan karantina, baik secara antar pulau ataupun dari luar negeri.(gaol)

Pos terkait