Gedung Sekolah Rusak Dibiarkan, Wakil Ketua I DPRD: Disdikpora Apa Kerjanya?

  • Whatsapp
spiritnews.co.id
Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Karawang, Ajang Supandi

Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Karawang, Ajang Supandi mengaku heran dengan kinerja Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) setempat.

Pasalnya masih banyak permasalahan infrastruktur pendidikan di Karawang yang rusak dan seolah mengalami pembiaran dari pemerintah daerah.

Bacaan Lainnya

Dalam kunjungannya ke Kecamatan Batujaya, kata Ajang, ia mendapat cerita memilukan tentang infrastruktur pendidikan di SDN Karya Makmur II dan SDN Telukbango IV. Dimana kondisi infrastruktur di dua sekokah tersebut sangat memprihatinkan.

Dipaparkan dia, gedung SDN Karya Makmur II yang roboh sudah dua tahun sampai saat ini belum juga diperbaiki.

Dikabarkan pernah masuk dalam draf anggaran namun saat APBD di sah-kan anggaran tersebut tidak ada.

“Disdikporas apa kerjanya, kok bisa sekolah yang roboh sudah dua tahun masih belum diperbaiki?” tegas Ajang kepada spiritnews.co.id, Jumat (14/9/2019).

Diungkapkan Ajang, berdasarkan keterangan Kepala Desa Karya Makmur, rencana perbaikan sekolah yang roboh itu sempat mendapat perhatian dengan adanya survey dari BJB, karena kabarnya akan dibangun emlalui CSR BJB.

Bahkan wakil Bupati dan Dinas PUPR pun sudah turun langsung ke sana. Namun pada pelaksanaannya seolah ada pembiaran, hingga saat ini gedung yang roboh hanya tersisa puing-puing bangunan tanpa ada perbaikan.

“Mirisnya kondisi itu menyebabkan sampai harus melakukan KBM di bawah pohon. Apa tidak miris melihat kondisi seperti itu, ketika diketahui anggaran untuk pendidikan lebih dari 20 persen APBD? Disdikpora ini kerjanya apa?” cetus Ajang.

Ditambahkan dia, kondisi infratruktur pendidikan yang memprihatinkan juga terlihat di SDN Telukbango IV yang sudah hampir roboh. Harus segera dilakukan perbaikan karena sudah tidak layak digunakan untuk KBM. SDN Telukbango IV bahkan tidak memiliki MCK.

“Bagaimana mutu pendidikan mau bagus kalau infrastruktur pendidikannya saja tidak memadai, tidak bisa memberikan rasa nyaman dan aman kepada warga sekolah saat menjalankan KBM,” tandas Ajang.(zck)

Pos terkait