Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Wakil Bupati Karawang, Ahmad Zamakhsyari atau yang akrab disapa Kang Jimmy menginginkan adanya anggaran khusus dari APBD Kabupaten Karawang untuk mengcover biaya akomodasi berobat bagi warga kurang mampu.
“Hari ini duit bapak ibu semuanya (APBD, red), ada Rp 4,7 triliun. Saya ingin kedepan disisihkan Rp 20 miliar untuk biaya akomodasi warga miskin ketika akan berobat ke rumah sakit,” kata Kang Jimmy, saat menghadiri kegiatan santunan anak yatim piatu dan jompo yang digelar Yayasan Rumah Sehat Saung Endah dan DKM Masjid Al-Hidayah, Kampung Salem, Desa Pasirkamuning, Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang, Minggu (15/9/2019).
Kang Jimmy mengaku sering sekali menerima tamu anak yatim, jompo serta warga kurang mampu di rumah dinasnya. Rata-rata keluhan yang disampaikan masyarakat adalah mengenai akomodasi biaya berobat selama di rumah sakit.
“Setiap warga yang ngeluh datang ke rumah dinas saya, rata-rata teu boga duit (gak punya uang) untuk biaya sehari-hari di rumah sakit. BPJS sih sudah pada punya, cuma gak punya ongkos doang,” kata Kang Jimmy.
Ia mengaku bangga dengan komunitas atau organisasi masyarakat seperti Yayasan Rumah Sehat Saung Endah yang selalu hadir di tengah-tengah kegiatan sosial kemasyarakatan.
“Saya sangat senang dengan komunitas-komunitas masyarakat seperti ini. Makanya ketika diundang saya selalu menyempatkan diri hadir,” jelasnya.
“Makanya, mari kita doakan oleh semuanya. Semoga Yayasan Rumah Sehat ini semakin barokah, digampangkan rezekinya, diberikan kesehatan keluarganya, diberikan anak yang sholeh dan sholehah, aamiin. Karena pemkab sangat merasa terbantu dengan keberadaan yayasan seperti ini,” tambahnya.
Untuk diketahui, kegiatan santunan anak yatim piatu dan jompo yang digelar Yayasan Rumah Sehat Saung Endah ini merupakan kegiatan tahunan yang sudah digelar sejak dua tahun terakhir. Kali ini, ada sekitar 75 anak yatim dan piatu dan 168 jompo yang mendapatkan santunan berupa uang dan bingkisan sembako.
Anggaran santunan ini didapatkan dari dua sumber. Pertama, hasil 10% dari sedekah pendapatan pengobatan alternatif pihak yayasan, kedua bersumber dari para donatur yang dikumpulkan pihak yayasan secara swadaya.(sir)