Revolusi Industri 4.0, Koperasi dituntut Kuasai Teknologi

  • Whatsapp
spiritnews.co.id

Kabupaten Aceh Timur, spiritnews.co.id – Revolusi industri 4.0, menuntut koperasi dan para pelaku usaha untuk menguasai dan memanfaatkan teknologi, baik dalam tahap produksi maupun pada sistem promosi dan pemasaran.

Demikian dikatakan, Wakil Ketua TP PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, usai menghadiri peringatan Hari Koperasi ke-72 tingkat Aceh, di Halaman Kantor Bupati Aceh Timur, Senin (16/9/2019).

Bacaan Lainnya

“Dunia berubah sangat cepat. Revolusi industri 4.0, menuntut koperasi dan masyarakat yang selama ini bergelut di industri kreatif dan para pelaku usaha untuk menguasai dan memanfaatkan teknologi, baik dalam proses produksi, promosi maupun sistem pemasaran. Jika tidak, maka kita akan tergerus zaman,” ujar Dyah Erti.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh, Wildan, mengajak insan koperasi untuk mempersiapkan diri menghadapi era revolusi industri 4.0, dengan memanfaatkan teknologi digital sebagai alat penunjang untuk meningkatkan kinerja.

“Melalui peringatan Hari Koperasi ini, saya mengajak seluruh insan koperasi untuk mempersiapkan diri menghadapi era revolusi industri 4.0. Mari kita manfaatkan ketersediaan teknologi digital yang ada dalam menjalankan koperasi. Manfaatkanlah teknologi sebagai alat untuk meningkatkan kinerja usaha,” kata Wildan.

Ia mengimbau agar koperasi memanfaatkan platform online, dan menjadikan media sosial sebagai media pelayanan anggota dan bisnis. Atau, memakai platform e-commerce untuk berjualan, bahkan membuat toko online atau online store sendiri.

“Saya yakin, dengan keinginan dan semanagat untuk berubah, koperasi mampu memanfaatkan platform online dan membuat online store sendiri. Untuk itu, diperlukan kreativitas dan inovasi dalam diri setiap pengurus koperasi,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan dinas dan pihak terkait untuk melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap koperasi yang tidak aktif. Berdasarkan data, dari total 6 ribuan unit koperasi yang tersebar di Aceh, hanya 69 persen saja yang aktif.

“Ini menandakan masih ada koperasi yang perlu mendapatkan pembinaan dan didampingi secara intens agar usahanya berkembang dan maju. Selain itu, perlu dilihat kembali apa penyebab mandegnya, sehingga bisa segera dicarikan solusi agar dapat aktif lagi,” ungkapnya.(mah)

Pos terkait