Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Pendeta dan perwakilan majelis gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Cikampek bersilaturtahmi dengan Wakil Bupati Karawang, H. Ahmad Zamakhsyari atau yang akrab disapa Kang Jimmy, di Rumah Dinas Wakil Bupati Karawang (RDWB), Kamis (19/9/2019).
Kedatangan pendeta dan perwakilan majelis (sittua) HKBP ini disambut hangat oleh Kang Jimmy. Dan langsung berdialog santai. Dalam obrolan santai itu, Pendeta Verry Siregar, menyampaikan berbagai persoalan yang ia hadapi selama memimpin jemaat HKBP Cikampek.
Pendeta Very Siregar, mengatakan, saat ini jemaat HKBP Cikampek mencapai 41 ribu jiwa yang tersebar di Kecamatan Cikampek, Kota Baru, Jatisari, Tritamulya, Purwasari dan Klari, serta 40 anggota majelis gereja.
Selama ini, ia dan pengurus gereja HKBP Cikampek menghadapi permasalahan pemakaman untuk jemaatnya dan kenyamanan beribadah. Sejak Januari hingga September 2019, sudah ada 30 jema’atnya yang meninggal dunia, tapi kebingungan untuk pemakaman.
“Kami sudah memiliki lahan di Desa Pucung, Kecamatan Kota Baru, namun saat ini sudah penuh dan tidak bisa lagi menampung apabila ada jemaat yang meninggal dunia,” kata Verry kepada Kang Jimmy.
Oleh karenanya, kata Pendeta Verry, pihaknya bersama para jema’at patungan untuk membeli lahan seluas 1,6 hektar tanah untuk diajukan menjadi TPU. Namun persoalannya, sampai saat ini untuk mengurus izin semuanya terkesan cukup sulit. Padahal ia bersama perwakilan jema’atnya sudah pernah menemui Bupati Karawang untuk meminta bantuan.
“Izin lingkungan (izin masyarakat sekitar) sampai camat kami sudah dapat, bukti-bukti tertulis tanda tangannya juga ada. Ini kami mau bikin TPU, bukan gereja. Karena kalau izin gereja dulu sudah diresmikan langsung pada zamannya Pak Dadang S Muchtar (mantan Bupati Karawang). Tapi sampai saat ini kami masih kesulitan. Jadi mohon dibantu sama Pak Jimmy,” kata Pendeta Verry.
Pada kesempatan itu, Pendeta Verry Siregar juga menyampaikan permasalahan kenyamanan beribadah. Menurutnya, akibat jemaat HKBP Cikampek kebanyakan, sehingga tidak mampu untuk menampung apabila ada kegiatan ibadah setiap minggu.
“HKBP Cikampek sudah tidak mampu menampung semua jemaat apabila disatukan di Cikampek. Selain itu, jemaat yang tinggal di Kecamatan Klari kejauhan kalau harus bergereja ke Cikampek. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk membuka pos beribadah di salah satu rumah warga,” katanya.
Diakuinya, sesuai peraturan yang berlaku, melakukan ibadah dimana saja boleh. Asal jangan mendirikan tempat ibadah. Di Desa Pancawati, pihaknya tidak mendirikan tempat ibadah, tetapi hanya melaksanakan ibadah setiap hari minggu.
“Di Pancawati kami tidak mendirikan tempat ibadah, tetapi hanya melaksanakan ibadah setiap hari minggu di rumah warga. Itupun dilarang. Kami punya hak untuk beribadah. Untuk itu, kami berharap Kang Jimmy bisa membantu kami agar bisa melaksanakan ibadah dengan nyaman dan tenang,” tegasnya.
Manalu, Sittua HKBP Cikampek, mengaku kesulitan mengenai persoalan pemakaman para jema’at ini terutama untuk para jema’at yang latar belakang ekonominya masuk kategori warga kurang mampu. Sampai pada akhirnya, saat ini para jema’at sudah kembali patungan membeli sebidang tanah di Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru untuk dibuatkan TPU.
“Tanah seluas 7.800 meter sudah kami beli di sana. Soal izin, jangankan warga sampai camat, anggota dewan di sana juga pada dukung semua. Tapi kami bingung ini urus izinnya harus bagaimana. Kami minta bantuannya Pak Jimmy,” kata Manalu.
Menjawab keluhan pendeta dan jema’at HKBP Cikampek ini, Kang Jimmy sempat merasa kebingungan dan heran. Karena saat izin lingkungan sudah selesai, seharusnya proses pembuatan TPU sudah bisa dilaksanakan. Akhirnya, Kang Jimmy langsung menelpon Camat Kotabaru untuk meminta informasi perkembangan isu di lapangan.
Kang Jimmy berjanji akan membantu pengurusan perizinan pemakaman tersebut. Ia bahkan meminta pengajuan izin yang dilengkapi dengan persyaratan termasuk tanda tangan warga sekitar.
“Bahkan saya katakan, keterlaluan kalau pemda tidak menyediakan lahan untuk pemakaman khusus teman-teman umat nasrani. Kalau di daerah lain seperti DKI dan Bekasi sudah ada tempat pemakaman khusus,” kata Kang Jimmy.
Berkaitan dengan kenyamanan beribadah, Kang Jimmy, berjanji akan menjamin kenyamanan beribadah bagi umat nasrani di Kabupaten Karawang.
“Silahkan kalian beribadah. Jangan hanya beribadah, mendirikan tempat ibadah juga bisa kok,” kata Kang Jimmy.(sir)