Kota Banda Aceh, spiritnews.co.id – Sebanyak 81 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) terpilih dalam Pemilu 17 April 2019 lalu, dilantik, Senin (30/09/2019).
Walikota Nanggroe Aceh, Malik Mahmud al-Haytar memimpin pengukuhan secara adat yang dilanjutkan dengan prosesi peusijuk.
“Rakyat Aceh telah menunjukkan mandat untuk menyalurkan aspirasi mereka kepada bapak-bapak,” kata Malik.
Ia berpesan agar anggota dewan yang baru dilantik untuk terus meningkatkan kualitas SDM di Aceh dan menjaga keberlanjutan perdamaian Aceh. Usai itu, Malik Mahmud menyerahkan cinderamata serta buku Undang-undang No. 11 tahun 2006 tentang perdamaian Aceh serta buku berisi perjanjian Damai MoU Helsinki.
Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengatakan, atas nama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh, dirinya berterima kasih pada pimpinan dan segenap anggota dewan periode lalu yang telah bekerja sama dalam memberikan dukungan kepada pemerintah Aceh.
“Eksekutif dan legislatif telah menyetujui bersama APBA 2020 pada Rabu 25 September 2019 atau 2 bulan lebih cepat dari ketentuan yang ada. Melalui forum ini, saya berterimakasih dan apresiasi saya kepada saudara semua,” kata Nova.
Ia berharap hubungan baik dan dukungan kepada pemerintah terus diberikan oleh anggota dewan untuk mencapai pembangunan yang berkesinambungan.
Sinergitas dan hubungan harmonis eksekutif dan legislatif, kata Nova harus senantiasa dijaga selalu, karena tujuan penting pembangunan adalah memberikan keadilan ekonomi, sosial dan politik pada rakyat. Nova yakin anggota dewan periode 2019-2024 dapat melanjutkan estafet dewan dengan baik.
“Di luar sana kami yakin, rakyat berada dalam situasi sama dengan kita dan mereka tidak sabar menanti kiprah wakil yang mereka mereka pilih,” kata Nova.
Ia menyebutkan, eksekutif dan legislatif akan terus memperjuangkan agar 2 persen dari Dana Alokasi Umum diberikan pada pemerintah Aceh oleh pemerintah pusat tanpa batas waktu. Dengan demikian, dana Otonomi Khusus yang dalam aturannya akan berakhir pada tahun 2027 atau 8 tahun mendatang bisa terus berlanjut tanpa batas.
“Tidak mudah memang. Tapi kami percaya perjuangan itu tidak mustahil apalagi ditambah dukungan besar rakyat Aceh,” kata Nova.
Sementara itu, Dahlan Jamaluddin, dari Partai Aceh dipercaya untuk menjabat sebagai Ketua DPRA. Sedangkan, Dalimi dari Partai Demokrat sebagai Wakil Ketua DPRA. Keduanya merupakan usulan sementara dari partai yang memperoleh kursi terbanyak dalam Pemilu April 2019 lalu.
Dahlan Jamaluddin mengatakan, dirinya bersama Dalimi dipercayai dan diberi amanah untuk memimpin DPRA sampai nantinya terbentuk pimpinan DPR definitif.
“Tentu amanah ini akan kami laksanakan dengan baik sampai terbentuknya pimpinan definitif,” kata dia.(mah)