Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Tak terima anggaran hanya Rp 30 juta untuk perayaan Hari Santri Nasional (HSN), perwakilan ulama, kiyai dan ustadz mendatangi rumah dinas Wakil Bupati Karawang, H. Ahmad Zamakhsyari atau yang akrab disapa Kang Jimmy, Senin (30/9/2019).
Mereka mempertanyakan kenapa peringatan HSN yang jatuh pada 22 Oktober 2019 mendatang hanya dianggarkan Rp 30 juta oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang. Sementara anggaran Festival Goyang Karawang Internasional 2019 beberapa hari lalu dianggarkan hingga mencapai Rp 2,9 miliar.
Pada kesempatan itu, Kang Jimmy meminta maaf kepada para kiyai, ulama dan ustadz. Kang Jimmy merasa belum bisa berbuat maksimal untuk menganggarkan peringatan HSN dengan alasan keterbatasan kebijakan sebagai wakil bupati.
“Saya sebagai wakil bupati meminta maaf, bahwa anggaran hari santri itu hanya Rp 30 juta. Saya minta maaf karena keterbatasan wewenang yang saya miliki, tidak bisa berbuat banyak. Yang namanya wakil, Alhamdulillah sudah bisa dipahami oleh para kiyai juga, hanya bisa memberikan saran dan masukan. Keputusan tetap ada di para pemilik kebijakan, termasuk di pimpinan saya (bupati, red). Sekali lagi saya mohon maaf,” kata Kang Jimmy.
Menanggapi pernyataan Kang Jimmy tersebut, KH. Ade Fatahillah, mengatakan, jika peringatan Hari Santri Nasional di Karawang akan tetap digelar dengan meriah.
Ketua Rois Suriyah PCNU Karawang ini, mengatakan, anggaran Hari Santri Nasional Rp 30 juta itu akan dikembalikan ke Pemkab Karawang.
“Sehingga anggaran hari santri yang akan digunakan akan menggunakan anggaran patungan para kiyai, ulama, ustadz/ustadzah serta swadaya masyarakat,” kata Ade.
Ia memastikan peringatan Hari Santri Nasional di Karawang akan tetap berjalan meriah. Karena ribuan kiyai, ulama, ustadz dan para santri di pondok pesantren akan terlibat langsung memeriahkan kegiatannya.
“Kiyai dan santri itu kaya, karena kehendak dari Allah SWT. Kita tidak akan mengharapkan kepada siapapun, ini sudah biasa, kiyai dan santri sudah terbiasa mandiri, karena cinta kepada ulama, cinta kepada ulama dan kiyai-kiyai terdahulu. Insya Allah, acara santri akan kita sukseskan bersama. Berdoa, ini manfaatnya untuk warga Karawang semuanya, barokah. Allah akan kirimkann barokah, karena keikhlasan warga masyarakat Karawang semuanya,” tegasnya.
Ia menegaskan, anggaran Rp 30 juta dari Pemkab Karawang itu dikembalikan kepada pemda. Karena anggaran tersebut masih akan lebih bermanfaat bagi kaum dhuafa, yatim piatu dan jompo di Karawang yang lebih membutuhkan.
“Anggaran 30 juta akan kita kembalikan lagi kepada pemerintah. Karena itu uang rakyat. Kita sebagai santri dan ulama tidak berhak untuk itu,” tandasnya.
“Saya pribadi dan para kiyai sudah sepakat anggaran itu dikembalikan untuk kepentingan masyarakat lain. Seperti masih banyak jompo dan yatim yang membutuhkan. Yang datang ke rumah saya pun sudah banyak. Mereka siap meriahkan hari santri dengan ongkos sendiri,” tambahnya.(sir)