Pemkab Aceh Utara Luncurkan Kentongan Radio Tanggap Bencana

  • Whatsapp
spiritnews.co.id

Kabupaten Aceh Utara, spiritnews.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara melakukan launching kentongan radio tanggap bencana di Gampong Buket Linteung, Kecamatan Langkahan, Selasa (8/10/2019).

Kentongan Radio tanggap bencana tersebut, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara bekerjasama dengan manajemen Radio Republik Indonesia (RRI) Lhokseumawe. Ini merupakan bagian dari edukasi kepada masyarakat terhadap mitigasi bencana. Masyarakat juga membutuhkan adanya media massa yang fokus pada mitigasi bencana alam.

Bacaan Lainnya

Wakil Bupati Aceh Utara Fauzi Yusuf sangat mengapresiasi manajemen RRI, khususnya RRI Stasiun Lhokseumawe, atas kerjasamanya dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, melakukan launching kentongan radio tanggap bencana.

“Terimakasih kepada RRI yang telah memilih wilayah Aceh Utara yaitu Gampong Buket Linteung Kecamatan Langkahan sebagai lokasi launching kentongan radio tanggap bencana,” kata Fauzi Yusuf.

Kata Fauzi Yusuf, Pemkab Aceh Utara sangat berkomitmen terhadap program pengurangan resiko bencana melalui mitigasi bencana, seperti program kentongan radio tanggap bencana yang diinisiasi oleh RRI.

Pemkab Aceh Utara juga terus berupaya meminimalisir kemungkinan bencana alam, seperti bencana banjir yang kerap terjadi setiap tahun.

Untuk meminimalisir banjir, kata Fauzi, Pemkab Aceh Utara sejak 2013 telah mencanangkan pembangunan waduk Keureutoe di pedalaman Kecamatan Payabakong. Salah satu fungsi waduk tersebut adalah untuk membendung debit air sungai Keureutoe yang berhulu di Kabupaten Bener Meriah.

Biasanya saat musim hujan, lanjut Wabup Fauzi Yusuf, beberapa kecamatan di bagian tengah Aceh Utara sering terendam banjir. Kondisi ini mulai berkurang sejak adanya pembangunan waduk Keureutoe. Saat ini pembangunan waduk tersebut terus berjalan, diperkirakan akan selesai pembangunannya pada tahun 2022 mendatang.

Kepala BPBD Aceh Utara, Amir Hamzah, mengatakan, melalui kentongan bencana ini dapat memberikan edukasi pemahaman tentang bencana agar masyarakat tanggap dan tangguh dalam menghadapi bencana.

“Tangguh dalam artian tidak cengeng, tidak pernah mengeluh, meskipun masyarakat di sini kerap dilanda banjir,” kata Amir.

Dia menyebut, masyarakat Gampong Buket Linteung adalah contoh masyarakat tangguh saat menghadapi bencana. Di gampong itu pernah terjadi banjir yang cukup parah hingga sebahu orang dewasa, tapi berkat kesiap-siagaan masyarakatnya sehingga risiko bencana yang timbul dapat diminimalisir.

“Sosialisasi terhadap mitigasi bencana setiap kesempatan terus kita lakukan, bahkan juga melalui khutbah Jumat, media massa, juga melalui medsos,” ungkap Amir.

Ketua SAR Aceh Utara, Hasbullah Ali, pada kesempatan itu ikut menampilkan simulasi penanganan darurat bencana yang dilakoni oleh pemuda dan masyarakat Buket Linteung yang tergabung dalam Forum PRB (Pengurangan Risiko Bencana).

Menurut Hasbullah, membunyikan kentongan sangat efektif saat semua alat komunikasi tidak berfungsi saat terjadi bencana. Kentongan merupakan salah satu kearifan lokal yang harus dilestarikan.

“Buket Linteung sudah lama ada forum PRB. Melalui program kentongan radio tanggap bencana, kita berharap masyarakat di sini makin tanggap dan tangguh dalam menghadapi setiap terjadi bencana alam,” harap Hasbullah.(mah)

Pos terkait