Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Massa gabungan dari beberapa organisasi dan komunitas menggelar aksi unjuk rasa menyuarakan kekecewaannya terhadap pemerintahan Cellica – Jimmy, Rabu (9/10/2019), di depan gerbang Pemkab Karawang.
Para pengunjuk rasa menyebut ‘Karawang Darurat Ekologis’. Bahkan, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana disebut lebih sibuk dengan bergoyang di vedio Tik-tok daripada menyelesaikan penderitaan rakyat Karawang.
Salah seorang orator, Beno, mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang harus menghentikan pertambangan di Karawang Selatan karena merusak lingkungan.
Selain itu, kata Beno, lahan teknis pertanian sudah nyaris habis tergerus oleh perumahan. Oleh karena itu, Pemkab Karawang harus membatasi perizinan pembangunan perumahan.
“Yang paling parah adalah masalah pencemaran laut oleh tumpahan minyak mentah Pertamina. Pemkab Karawang harus berani menggugat Pertamina,” tegasnya.
Berdasarkan pantauan spiritnews.co.id, para pengunjuk rasa menuntut 9 hal, yaitu, Pemkab Karawang harus menggugat Pertamina terkait oil spill, menolak alih fungsi lahan pertanian dan kawasan lindung, menaikkan status Gunung Sangga Buana, tolak penimbunan sampah impor, menolak segala bentuk usaha pertambangan.
Pengunjuk rasa juga mendesak Pemkab Karawang bertindak tegas terhadap pelaku pencemaran perusahaan sumber daya air. Mengawasi pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), Pemkab Karawang harus segera susun KHLS dengan pelibatan masyarakat, dan Pemkab Karawang dan Pemprov Jawa Barat didesak segera menyelesaikan kasus pencemaran di Sungai Cilamaya, Cibeet dan Citarum.
“Nelayan pasir putih kecewa. Kami sangat tertindas karena krisis ekonomi, jangankan beras, mie instan pun tak pernah mereka kasih. Laut kami rusak, nelayan Karawang Utara kecewa. Zonasi tangkap kami sudah rusak,” tandasnya.(sir)