Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Mengeluh karena lahan pertanian kekeringan saat kemarau, puluhan Petani Ciampel mengadu ke Komisi II DPRD Karawang. Pasalnya, dampak kekeringan ini dirasa sangat menganggu stabilitas produksi pertanian.
Ketua DPC Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Kabupaten Karawang, Deden Sopian yang turut mendampingi Petani Ciampel, mengatakan, total lahan pertanian yang ada di Ciampel sekitar 70 hektar.
Sedangkan air yang digunakan saat ini hanya dari Citarum dan harus mengandalkan pompa untuk menyedot air ke areal pertanian yang jaraknya mencapai 2 kilometer.
“Kalau yang mampu, bisa menyedot dari Citrum, kalau yang tidak mampu hanya bisa berharap sama Tuhan,” ujar Deden dalam Rapat Dengar Pendapat Petani Ciampel bersama Komisi II DPRD Karawang, Jumat (11/10/2019).
Menurutnya, harus ada campur tangan dari pemerintah agar produksi pertanian di Ciampel bisa dioptimalkan.
Senada, Anwar, Petani Ciampel mengeluhkan kebutuhan pompa air sebagai salah satu solusi menjaga stabilitas produksi pertanian di Ciampel.
“Kami butuh pompa air supaya bisa mengalirkan air dari Ciatrum ke area pertanian. Karena saat kemarau seperti saat ini, kamu kekeringan,” singkat dia.
Kepala Dinas Pertanian Karawang, Hanafi, mengatakan, semua kebutuhan bantuan alat pertanian di serahkan kepada pemerintah pusat. Namun untuk tahun ini ada keterlambatan penyerahan bantuan dari pusat, karena adanya kendala pengadaan.
“Semua proposal yang diajukan telah kami sampaikan ke pusat. Memang tahun ini memang agak sulit. mungkin tahun depan,” ujar dia.
Ketua Komisi II DPRD, Anggie Rostiana, mengatakan, dalam RDP kali ini bukan sebatas mencari solusi jangka pendek untuk mengatasi masalah yang hari ini terjadi, melainkan harus ada solusi jangka panjang yang mengantisipasi masalah kedepan.
“Kekeringan ini bisa terjadi setiap tahun, sehingga dibutuhkan solusi kongkrit jangka panjang. Kita bahas bukan soal pompa air dan fifanisasi, tapi juga soal irigasi yang menjasi sumber air. Maka kami bahas ini bersama dengan Dinas Pertanian dan Dinas PUPR,” ungkap dia.
Dipaparkan dia, rencananya kedepan jika memungkinkan akan coba dilakukan pengerukan irigasi di Ciampel agar area pertanian lebih dekat dengan sumber air.
“Pekan depan akan di cek langsung ke lokasi untuk merumuskan solusi kongkrit jangka panjang yang memang bisa tererapkan,” tandas dia.(zck)