Kabupaten Gayo Lues, spiritnews.co.id – Program Bersih, Rapi, Estetis, dan Hijau (BEREH), yang digagas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh telah membantu perbaikan pelayanan publik di Gayo Lues.
Camat Pantan Cuaca, Salid, mengatakan, Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah telah melakukan kunjungan ke kantor Kecamatan Pantan Cuaca untuk sosialisasi program BEREH.
“Alhamdulillah kami sudah tindaklanjuti semua arahan Pak Sekda dulu. Ruang kerja sudah bersih, taman sudah hijau dan semua sudah dalam kondisi aman,” kata Salid.
Kepala Puskesmas Dabun Gelang, dr. Novita Wahyuni, mengatakan, program BEREH sangat berkesan karena banyak hal baru yang ia dapat.
“Pak Sekda membuat kita semakin terpacu untuk membuat kesehatan di Gayo Lues lebih baik,” kata Novita.
Novita setuju dengan apa kata Sekda Taqwallah. Di mana, kebersihan tempat kerja sangat mempengaruhi kinerja.
Hal itu juga pastinya memberi pengaruh pada perilaku hidup sehat masyarakat. Pola hidup sehat bukan akan membuat kesehatan dan kesejahteraan hidup masyarakat meningkat.
Bukan hanya program BEREH, Puskesmas Dabun Gelang, juga melakukan program percepatan penurunan penderita stunting dan gizi buruk di lingkungan layanan Puskesmas. Di tahun lalu, tercatat 16 anak yang menderita stunting. Namun usai pemutakhiran data di Aplikasi EPP GBM, angka stunting turun menjadi 7 orang.
Beberapa langkah yang dilakukan petugas kesehatan dari Puskesmas Dabun Gelang adalah mengukur kembali bayi-bayi dan memonitor pertumbuhan mereka. Jika anak terindikasi kurang gizi, pihak Puskesmas akan langsung memberikan PMT dan merujuk bayi ke dokter umum.
“Kita juga memberikan edukasi ke keluarga sehingga orang tua mau mengkonsumsi dan memberikan asupan gizi cukup pada keluarga,” katanya.
Bupati Gayo Lues, Amru, mengaku gembira dan bersyukur dengan arahan-arahan yang diberikan Sekda. Dua bulan bertugas, kata Amru, Sekda Taqwallah telah dua kali berkunjung ke Gayo Lues.
Ia akan memberikan sanksi bagi petugas kesehatan hingga camat yang tak bekerja. Bagi yang berprestasi pihaknya akan memberikan reward.
“Saya akan terus memantau, doktrin beliau ini harus diterapkan di Gayo Lues,” kata Amru.
Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah, mengatakan, program penanganan stunting dan BEREH, dilakukan pemerintah Aceh sebagai upaya membuat Aceh menjadi daerah unggulan di masa depan. Anak yang lahir di masa sekarang, kata Taqwallah adalah generasi yang nantinya akan memimpin Aceh. Karenanya mereka perlu dijaga demi kemajuan daerah di masa depan.
“Jika anda petugas kesehatan, jangan pernah menolak pasien dalam kondisi apapun. Jika anda camat dan kepala desa pastikan masyarakat mendapatkan hak mereka yaitu layanan kita,” kata Taqwallah.
Khusus pada bidan desa di Gayo Lues, Taqwallah mengatakan ada beberapa titik pantau yang wajib dilakukan mereka. Pertama, mereka harus memantau dan mendata setiap ibu hamil. Ibu hamil harus dipastikan mempunyai buku KIA dan diberikan obat tambah darah saat hamil.
“Bidan harus memeriksa ibu hamil minimal 4 kali,” kata Taqwallah.
Saat akan melahirkan, bidan desa harus memastikan status ibu hamil, apa akan melahirkan secara normal atau pun masuk dalam kelompok resiko tinggi atau resti. Jika ibu hamil masuk kelompok resti, tenaga kesehatan harus memastikan pasien tertangani dengan baik.(mah)