Dinsos P3AKB Sanggau Sosialisasi Program Kependudukan untuk Wujudkan SDM Unggul Indonesia Maju

  • Whatsapp
spiritnews.co.id

Kabupaten Sanggau, spiritnews.co.id – Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos, P3AKB)sosialisasi Program Kependudukan Indonesia di Kabupaten Sanggau, di Aula Pertemuan Hotel Meldy, Rabu (16/10/2019).

Sosialisasi ini merupakan upaya meningkatkan dan menambah pengetahuan yang berkaitan dengan masalah kependudukan. Seminar ini dihadiri 50 orang yang terdiri dari guru, masyarakat dan para pelajar yang berdomisili di Kota Sanggau dan sekitarnya.

Bacaan Lainnya

Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat, Drs. Gugus Supryatno, M. Si, mengatakan, kependudukan merupakan hal yang sangat penting dalam BKKBN dan mengenai hal itu, bersama Dinsos, P3AKB Kabupaten Sanggau khususnya di bidang Pengendalian Penduduk (Dalduk) dan Pendidikan Penduduk (Dikduk) terus melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat.

“Ini merupakan upaya salah satu bentuk keterlibatan dan kepedulian pemerintah terhadap masalah Kependudukan sebagaimana telah diamanatkan dalam UU Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga,” kata Gugus.

Kabid Dalduk dan KB, Dinsos, P3KB Kabupaten Sanggau, Drs. H. Hairudin, mengatakan, sosialisasi ini dalam rangka meningkatkan dan menambah pengetahuan yang berkaitan dengan masalah kependudukan.

“Berbicara masalah kependudukan tentu tidak hanya mengenai jumlah penduduk saja, namun mencakup pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, kesejahteraan, politik, ekonomi, sosial, budaya, agama serta lingkungan. Sedangkan kependudukan dimaksud disini adalah suatu upaya yang terencana dan berkesinambungan dari Pemerintah untuk mempengaruhi jumlah, komposisi, pertumbuhan, persebaran dan perpindahan penduduk,” kata Hairudin.

Diakuinya, pemerintah terus berupaya meningkatkan dan memprioritaskan program nasional yang ditujukan kepada generasi muda berupa pembinaan ketahanan remaja atau generasi muda sekaligus menghadapi kesempatan ataupun peluang dalam memanfaatkan bonus demografi.

“Pemerintah dan kita semua berupaya mempersiapkan generasi muda karena merupakan calon orang tua yang pada akhirnya mampu membangun keluarga yang berkualitas dan menjadi calon penduduk usia produktif yang menjadi agen perubahan dan pembangunan sumber daya manusia,” jelasnya.

Menurutnya, tantangan dan ancaman bagi generasi muda berkaitan dengan kesehatan reproduksi, adalah :

Pertama, Pubertas atau Kematangan seksual semakin dini (faktor internal) seperti, hamil ketika masih sekolah sehingga tidak meneruskan jenjang pendidikannya.

Kedua, Aksebilitas terhadap penggunaan media yang mudah serta pengaruh negatif (faktor eksternal) sehingga rentan terhadap prilaku seksual yang beresiko (hamil muda, hamil diluar nikah, hamil tidak diinginkan, infeksi penyakit menular serta tindakan aborsi).

“Diharapkan kepada para peserta agar dapat mengikuti kegiatan sungguh-sungguh, selanjutnya nanti dapat menjadi perpanjangan tangan pemerintah guna meneruskan informasi-informasi tentang Kependudukan dilingkungan masing-masing baik secara lembaga formal maupun non formal,” ungkapnya.(gaol)

Pos terkait