Gubernur Jawa Barat Sebar Ratusan Patriot Desa untuk Memajukan Desa

  • Whatsapp
spiritnews.co.id

Kota Bandung, spiritnews.co.id – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, resmi melepas 110 orang sebagai patriot desa 2019. Mereka akan terjun ke desa-desa di Jabar sebagai pendamping untuk memajukan desa.

Menurut pria yang akrab disapa Emil ini, ratusan patriot desa tersebut telah mendapat pelatigan selama 45 hari dari Dinas Pemberdayaan dan Desa (DPM-des) Jawa Barat. Mereka dibekali berbagai keahlian termasuk digital ekonomi yang akan menjadi kekuatan bagi desa-desa di Jawa Barat.

Bacaan Lainnya

“Dari hadirnya instrumen ekonomi untuk menyejahterakan warga desa. Mereka adalah orang-orang yang punya skill teknis, pintar, paham digital, ekonomi dan lain-lain. Punya semangat kejuangan dilatih 45 hari oleh ibu Tri Mumpuni dan Dinas desa. Punya skill memberdayakan masyarakat karena tidak top down harus bottom up,” kata Emil saat melepas 110 patriot desa di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis, (28/11/2019).

Emil mengaku, para patriot desa ini akan ditempatkan di desa-desa perbatasan Jawa Barat dengan wilayah lain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemprov Jawa Barat pun, lanjut Emil, akan memberikan dukungan yang dibutuhkan desa melalui pemetaan yang dilakukan para patriot ini.

“Mereka ditempatkan di desa-desa paling terbelakang, di perbatasan, dari yang terlihat, tidak mungkin harus menjadi mungkin. Kami nanti dari bandung akan mendukung, misalnya pak butuh traktor, butuh instrumen2 utk melahirkan gagasan itu kita akan dukung lahir batin,” katanya.

Emil berharap, desa-desa di Jabar akan naik kelas dan maju serta melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk bersaing diberbagai bidang.

“Ujung-ujungnya adalah desa di Jabar harus maju dan inilah contoh lahirnya anak-anak muda milenial yang patriot, yang lain masih nyaman di kota dengan zona nyamannya, mereka berkeringat, panas-panasan nyari gagasan untuk membawa perubahan,” ujarnya.

Kepala DPM-Des, Dedi Supandi, mengatakan penjaringan para patriot desa telah dilakukan sejak awal 2019 silam. Lebih dari tiga ribu orang mendaftar untuk bisa menjadi patriot desa, namun hanya 110 orang yang terpilih di tahun pertama ini.

“Untuk tahun ini, ada 110 orang yang terpilih dari tiga ribuan yang mendaftar. Antusias masyarakat sangat tinggi untuk menjadi patriot desa, tapi kami tahun pertama ini baru bisa 110 desa,” kata Dedi.

Dedi menyebutkan, para patriot tersebut datang dari berbagai latar dan mayoritas berpendidikan strata satu (S1). Ia yakin para patriot mampu menggali potensi disetiap desa terutama yang belum memiliki Badan Usaha Milid Desa (Bumdes).

“Tugas mereka menggali potensi dan manfaatkan potensi di desa sehingga pemanfaatan riil ekonomi, sehingga bisa topang dan bentuk Bumdes. Kebijakan di kami, target diawal 2020 seluruh desa sudah punya Bumdes,” ungkapnya.(gus)

Pos terkait