Kabupaten Banyuwangi, spiritnews.co.id – Shalfa Avrilia Siani, atlet cabang olahraga senam lantai asal Kota Kediri, Jawa Timur harus memupus angannya mengharumkan nama Indonesia pada ajang SEA Games 2019 di Filipina usai dipulangkan oleh sang pelatih. Mirisnya pemulangan Shalfa diduga karena gadis berusia 17 tahun itu tidak perawan.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh sangat menyayangkan kejadian tersebut. Menurut Ninik sapaan akrab Nihayatul Wafiroh keperawanan sama sekali tidak ada korelasi dengan prestasi seorang atlet.
“Apasih hubungannya olahraga dengan keperawanan ? Apakah kalau tidak perawan lantas mengurangi sportifitas, stamina atau bisa kalah? Tentu saja tidak (ada korelasi),” kata Ninik di Banyuwangi, Sabtu (30/11/2019).
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menambahkan, tidak ada satupun peraturan bagi atlet senam harus perawan saat akan berlaga dalam sebuah kejuaraan.
Hal yang bersifat privasi itu menurutnya, juga tidak ada kaitan dengan persyaratan mengikuti sebuah ajang perlombaan, termasuk diantaranya SEA Games.
“Seorang atlet, masih gadis atau tidak itu bukan standar, tidak ada alasan seperti itu. Tidak boleh ada diskriminasi kepada atlet,” tegas Ninik.
Oleh karena itu, Ninik meminta Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani) dan juga pihak terkait untuk menindak tegas pelatih Shalfa jika terbukti melakukan tindakan tersebut.
“Jika benar pelatih menuding atletnya tidak perawan, ini termasuk pelanggaran berat karena termasuk pelecehan seksual. Saya minta Persani segera memanggil dia (pelatih Shalfa) dan menyelesaikan masalah ini,” tutup Ninik.
Shalfa asal Kediri ini termasuk atlet senam yang berprestasi. Selain puluhan medali, beragam pertandingan baik di dalam negeri hingga luar negeri juga sering diikutinya. Belum lama ini menyabet medali perunggu dari ASEAN School Games di Singapura.(rls/sir)
