Tenaga Kerja Berketerampilan Spesifik Dibahas di Forum Bisnis Ketenagakerjaan Jepang

  • Whatsapp
spiritnews.co.id
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah

Tokyo, spiritnews.co.id – Memanfaatkan momentum kunjungan kerja Menteri Ketenagakerjaan RI ke Tokyo, Jepang, KBRI Tokyo kembali menyelenggarakan Forum Bisnis di Sektor Ketenagakerjaan bertempat di Lobby KBRI Tokyo dengan dihadiri lebih dari 80 (delapan puluh) orang perwakilan dari kalangan accepting organizations (AOs) dan pengusaha Jepang.

“Mengingat skema SSW ini merupakan terobosan baru yang berbeda dari sebelumnya, tentunya kegiatan sosialisasi melalui Forum Bisnis seperti pagi hari ini sangat bermanfaat sebagai sarana untuk sharing dan bertukar pandangan mengenai kelancaran implementasi program Specified Skilled Wokers (SSW) ke depannya,” kata Wakil Duta Besar RI Tokyo, Tri Purnajaya, saat diskusi di Forum Bisnis Ketenagakerjaan Jepang.

Bacaan Lainnya

Di Forum Bisnis Ketenagakerjaan ini, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, mengatakan, Pemerintah Indonesia mengapresiasi Pemerintah Jepang yang telah mengeluarkan kebijakan baru terkait regulasi keimigrasian, yaitu residential status baru bagi Tenaga Kerja Asing (TKA) berketerampilan spesifik yang akan bekerja ke Jepang.

“Pemerintah Indonesia juga apresiasi kepada Pemerintah Jepang atas inisiasi pembentukan kerja sama bilateral bidang ketenagakerjaan yang diimplementasikan melalui Memorandum of Cooperation (MoC) SSW dan MoC on Technical Intern Training Program (TITP) yang telah ditandatangani di Jakarta pada tanggal 25 Juni 2019 yang lalu,” kata Ida.

Di bawah kerangka SSW, kata Ida, Pemerintah Indonesia menargetkan untuk dapat memenuhi 20% atau 70.000 kebutuhan tenaga kerja Jepang dalam 5 tahun ke depan untuk 14 sektor industri utama.

Sementara untuk program pemagangan, sejak tahun 1993, Indonesia telah mengirimkan 80.000 orang peserta pemagangan ke Jepang, di mana saat ini sekitar 60.000 orang telah kembali ke Indonesia dan 20.000 orang masih berada di Jepang.

“Saya komitmen untuk berkoordinasi dan berkomunikasi secara intensif untuk memastikan kesuksesan implementasi program SSW dan TITP antara kedua negara,” jelasnya.(rls/sir)

Pos terkait