Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id-Setelah mengetahui bahwa Program JKN-KIS selalu memberikan manfaat yang luar biasa kepada seluruh peserta membuat Faisal (56) akhirnya memberanikan diri untuk berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang telah tercantum di kartu kepesertaannya. Sebelum menjadi peserta JKN-KIS, Faisal mengaku takut untuk datang ke puskesmas atau rumah sakit, karena khawatir akan mengeluarkan biaya yang banyak. Namun, setelah menjadi peserta JKN-KIS, akhirnya Faisal berani mendatangi fasilitas kesehatan untuk menyembuhkan penyakit yang dialaminya.
“Dulu sebelum saya belum terdaftar menjadi peserta JKN-KIS, saya takut berobat ke Puskesmas atau rumah sakit karena saya khawatir akan mengeluarkan biaya yang banyak. Namun, teman saya menyarankan untuk mendaftar menjadi peserta JKN-KIS, karena nantinya seluruh biaya akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan dan akhirnya saya mendaftar menjadi peserta dan saya buktikan untuk berobat ke klinik yang ditentukan oleh program ini,” ujar Faisal.
Faisal menambahkan setelah dirinya terdafatr menjadi peserta JKN-KIS, ia langsung berani untuk datang ke klinik utuk mengobati rasa sakit yang dirasakannya. Namun, setelah pemeriksaan di klinik, ternyata Faisal harus dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. Bersama sang Istri Giyarni (45), ia langsung mendatangi rumah sakit sesuai dengan rujukan yang diberikan oleh klinik.
“Saat saya berobat ke klinik yang terdaftar di kartu, saya langsung dirujuk ke rumah sakit karena di kepala saya ternyata terdapat kelenjar di bagian leher yang sudah membesar. Akhirnya saya beranikan ke rumah sakit. Setelah sampai sana, saya langsung diperiksa oleh dokter dan ternyata harus dilakukan operasi,” lanjut Faisal.
Pada kesempatan yang sama, Istri Giyarni juga menyampaikan, bahwa keluarganya sangat terbantu dengan Program JKN-KIS. Giyarni yang tercatat sebagai peserta mandiri ini juga sempat merasakan terbantu dengan adanya program tersebut. Hal tersebut ia dapatkan di kala dirinya harus melakukan operasi usus buntu beberapa waktu silam.
“Awalnya hanya sakit perut biasa, saya pikir itu sisa kista yang memang pernah menjadi riwayat saya. Ternyata setelah diperiksa lebih lanjut, saya terkena usus buntu dan sempat tidak sadarkan diri hingga harus dilakukan operasi usus buntu. Alhamdulillah semua proses operasinya berjalan dengan sengan baik. Meskipun saya waktu itu menggunakan Kartu JKN-KIS, namun semua prosesnya terlaksana dengan cepat dan lancar,” tutur Giyarmi.
Lebih lanjut Giyarmi menjelaskan bahwa sejauh ini dirinya belum pernah merasakan adanya pembedaan perlakuan sebagai Peserta JKN-KIS. Justru sebaliknya pelayanan yang didapat sangatlah memuaskan.
“Dan yang paling utama adalah tidak dipungut biaya apapun, cukup hanya rutin membayar iuran tiap bulannya. Saya rasa itu sebanding dengan pelayanan yang telah saya dapatkan,” tambah Giyarmi sambil tersenyum.
Dengan kondisi tersebut, Faisal beserta keluarga menaruh harapan penuh dengan keberadaan Program JKN-KIS. Dirinya berkomitmen akan terus melaksanakan kewajibannya sebagai peserta JKN-KIS dengan selalu membayar iuran tiap bulan dan tidak lupa mengajak seluruh kerabat dekatnya untuk menjadi peserta JKN-KIS sebagai salah satu cara untuk membantu menyukseskan Program JKN-KIS. (rls)