Takut Kembali ke Rumah, Ratusan Korban Banjir Memilih Bertahan di Pengungsian

  • Whatsapp
spiritnews.co.id

Kabupaten Bandung Barat, spiritnews.co.id – Sekitar 300 jiwa di Kampung Pajagalan RT 005/002, Desa Cipeundeuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, terpaksa bertahan di pengungsian sejak, Selasa (31/12/2019) lalu, karena menjadi korban banjir bandang Sungai Cihaur.

Bahkan, sudah dua hari ini, warga masih dilanda ketakutan. Pasalnya tanggul Sungai Cihaur yang jebol diterjang derasnya air belum diperbaiki secara total sehingga rentan terjadi banjir susulan apabila terjadi hujan lebat.

Bacaan Lainnya

Ketua RT 005/002, Dedi Supriadi, mengatakan, akibat banjir yang melanda, Selasa (31/12/2019) kemarin, sedikitnya 30 rumah warga rusak parah (ambruk), sementara 22 rumah lainnya mengalami kerusakan berat. Adanya peristiwa tersebut, seluruh warga sebanyak 300 jiwa langsung dievakuasi dan sementara tinggal di pengungsian maupun dirumah saudara atau kerabat terdekat dengan lokasi banjir.

“Jadi 90 warga disini dibawa ke rumah keluarga terdekat di RW 01 sedangkan 10 KK atau 60 jiwa tinggal di pengungsian,” kata Dedi saat ditemui spiritnews.co.id di lokasi pasca banjir bandang, Kamis (2/1/2020).

Disebutkan Dedi, banjir bandang yang menimpa pemukiman warga baru pertama kali terjadi. Warga menduga, banjir yang terjadi akibat penyempitan saluran air imbas dari proyek KCJB yang dikelola PT KCIC.

“Dulu itu, kalau hujan juga dulu air sungai gak meluap ke pemukiman warga, jadi banjir bandang ini baru pertama kali terjadi,” ujarnya.

Di sekitar lokasi banjir sendiri, sudah didirikan beberapa posko diantaranya Posko Kesehatan, Posko Pengungsian, Dapur Umum, Posko Utama, serta Posko Logistik. Bahkan beberapa bantuan sudah diterima warga baik berupa sembako, pakaian, alat-alat kebersihan dari berbagai relawan maupun pemerintahan.

“Sudah ada bantuan, tapi disini masih butuh bantuan seperti pakaian dalam sama air bersih,” ujarnya.

Sebagai informasi, banjir bandang, Selasa (31/12) lalu melanda 77 KK (300 jiwa) di Kampung Pajagalan RT 05/02 mengakibatkan 30 rumah warga ambruk, 22 rusak berat.

Sementara dari 300 jiwa tersebut, terdapat 20 orang lansia, 25 batita dan balita, 50 siswa SD, 15 siswa SMP, 20 siswa SMA, serta dua orang penyandang disabilitas. Nahasnya, 80% pengungsi tidak sempat menyelamatkan barang-barang karena air datang dengan cepat dan menjebol tiga tanggul.(gus)

Pos terkait