Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Ruang kelas V SDN Karawang Kulon III pada Minggu (9/2/2020) dini sekitar 03.00 WIB ambruk diduga akibat termakan usia karena selama 14 tahun belum pernah direnovasi.
Peristiwa ambruknya ruang kelas SDN Karawang Kulon III yang terletak di Jalan Bunut Kertayasa, Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat ini, mendorong Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakhsyari untuk melihat kondisi ruang kelas itu, Senin (10/2/2020).
Wakil Bupati Ahmad Zamakhsyari atau yang akrab disapa Kang Jimmy ini, mengatakan, instansi terkait seperti Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) agar aktif melakukan koordinasi untuk segera memperbaiki ruang kelas yang ambruk tersebut.
Bila perlu, kata Kang Jimmy, Disdikpora dan Dinas PUPR berkoordinasi dengan pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) dan pihak Kepolisian Resort (Polres) Karawang.
“Silahkan koordinasi kepada kejaksaan dan kepolisian, ajak mereka ke lapangan untuk melihat kondisi sekolah yang kondisinya rawan roboh,” kata Kang Jimmy.
Diakuinya, berdasarkan data dari Disdikpora, di Kabupaten Karawang ada sekitar 67 SD yang bangunannya rawan roboh. Untuk itu perlu ada perhatian serius.
“Hukum di kita dibolehkan melakukan pekerjaan darurat. Maka koordinasi dengan aparat hukum,” katanya.
“Saya ini 6 tahun di DPRD dan 4 tahun jadi Wakil Bupati. Jadi yang sifatnya darurat itu boleh dilakukan pembangunan,” tambahnya.
Ia juga meminta Dinas PUPR untuk segera memperbaiki ruang kelas yang ambruk. Bahkan ketika ia mengecek semua ruang kelas SDN Karawang Kulon III ini atapnya memprihatinkan dikhawatirkan kembali ambruk.
“Dari pada nunggu proses lelang kelamaan nunggu ambruk lagi lebih baik koordinasi ke kejaksaan dan kepolisian ajak kepolisian dan kejaksaan ke lapanagn lihat dan minta saran,” jelasnya.
Kepala SDN Karawang Kulon III, Yusriani, mengaku sangat bahagia karena sudah dikunjungi oleh para pejabat. Ia pun berharap agar atap kelas yang ambruk untuk segera dibangun.
“Kami sih minta cepat dibangun, jangan cuma dilihat saja,” kata Yusriani.
Bahkan ia berpantun “ikan sepat ikan gabus lebih cepat lebih bagus”. Permintaan untuk cepat dibangunnya ruang kelas yang ambruk dikarenakan pihaknya sangat takut kelas-kelas yang lain juga akan ikut ambruk.
“Mudah-mudahan direalisasikan, jangan sampai roboh lagi, karena kondisi bangunan sudah 14 tahun belum direnovasi,” ungkapnya.(samosir)