Kota Bekasi, spiritnews.co.id – Ratusan pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi mendapatkan pembinaan SDM saat berkumpul di Balai Patriot Kantor Wali Kota Bekasi.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, menyampaikan arahan kepada sejumlah pegawai LH tersebut agar meningkatkan etos kerja dalam pelayanan kepada masyarakat dan seiring dengan adanya peningkatan kesejahteraan pegawai.
“Saya minta tingkatkan etos kerja dan pelayanan kepada masyarakat,” tegas pria yang akrab disapa Pepen ini.
Pembinaan SDM diikuti pegawai LH mulai pejabat hingga staf pelaksana, petugas kebersihan lapangan dan supir truk sampah dari berbagai bidang dan UPTD.
“Pegawai Pemkot Bekasi dari semua OPD bisa terus meningkatkan pelayanan bagi warga. Termasuk di Dinas Lingkungan Hidup bertugas pelayanan bidang kebersihan dan mengatasi persoalan sampah,” ucapnya.
Ia berharap DLH Kota Bekasi bisa memaksimalkan bank sampah yang ada untuk mengurangi jumlah sampah se-Kota Bekasi yang diporduksi per hari sebanyak 1.800 ton sampah.
“Terbatasnya lahan di TPA Sumur Batu juga jadi persoalan tersendiri agar kedepannya dimasukan dalam rencana dan program kerja dan saya minta juga bank sampah agar dimaksimalkan,” ujarnya.
“Kebutuhan lahan TPA menjadi program LH karena sampah yang diangkut setiap harinya tidak pernah libur. Selain itu maksimalkan armada truk pengangkutan karena beberapa diantaranya sudah tidak layak jalan dan perlu dihapus asetnya untuk membeli armada baru. Ini perlu dipikirkan kedepan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas LH Kota Bekasi, Yayan Yuliana, mengatakan aparatur LH sebanyak 2.018 orang dan 1.600 diantaranya tenaga kerja kontrak (TKK) dan 300-an PNS yang disebar di 18 UPTD yang ada.
“Terima kasih kepada Bapak Wali Kota Bekasi yang sudah memberikan arahan kepada pegawai di LH dan saya berharap hal ini bisa diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari,” ucap Yayan.
Terkait program kerja LH, Yayan mengatakan akan ada perubahan pola pengangkutan sampah guna meningkatkan pelayanan bagi warga.
Dulu yang biasanya melayani dari pintu ke pintu bisa diubah menjadi pola pengangkutan di satu titik lokasi Tempat Penampungan Sementara.
“Lokasinya sudah ada menggunakan lahan fasos fasum, tinggal sosialisasi dan kordinasi dengan RT dan RW setempat untuk penjemputan sampahnya. Semoga pola baru ini bisa berjalan baik,” harap Yayan.
Satu program DLH yang lain terkait zero plastik, sambung Yayan, akan diterapkan serentak pada Maret 2020 dan hingga kini terus dilakukan sosialisasi bagi pengusaha ritel dan pasar tradisional.
“Program zero plastik sekali pakai bagian dari tugas LH untuk mengurangi jumlah sampah dan mengedukasi masyarakat agar menggunakan kantong belanja yang awet dan ramah lingkungan,” ungkapnya.(giri)