Kabupaten Banyuwangi, spiritnews.co.id – Seorang warga di Kabupaten Banyuwangi berinisial R (23) dikabarkan menjalani observasi medis terkait dugaan terjangkit virus corona.
R diketahui baru balik dari Singapura dan mengalami demam dengan panas badan tinggi.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh mengonfirmasi masalah tersebut kepada Direktur RSUD Blambangan, Banyuwangi, dr. Indah Sri Lestari, Selasa, (18/2/2020).
“Ya, memang betul ada satu warga Banyuwangi saat ini sedang diobservasi ketat. Info dari dr. Indah, yang bersangkutan kondisinya saat ini sehat,” kata Nduk Nik (sapaan akrab Nihayatul) dalam keterangannya.
Politisi Partai kebangkitan Bangsa (PKB) mengapresiasi langkah Dinkes Banyuwangi yang cukup sigap mengantisipasi merebaknya wabah virus corona di Banyuwangi. Namun ada beberapa catatan yang menjadi perhatian Nduk Nik.
Pertama, Nduk Nik mempertanyakan alasan tim medis yang mengijinkan R keluar rumah sakit alias rawat jalan sejak Minggu, 16 Februari 2020 yang lalu. Seharusnya, kata Nduk Nik, observasi yang dilakukan tim medis dilakukan selama 14 hari tanpa mengijinkan pasien yang diduga terjangkit corona rawat jalan.
“Rasanya ijin rawat jalan tidak boleh diberikan kepada semua pasien yang diduga terjangkit corona. Kita semua tahu virus ini sangat berbahaya. Sudah saya konfirmasi dan dr. Indah memastikan langkah itu sesuai dengan standar penanganan kesehatan,” tutur dia.
Kedua, Legislator asal Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur ini mempertanyakan kesiapan sarana dan prasarana RS di Banyuwangi dalam mengantisipasi wabah virus corona.
Dari keterangan yang didapatkan Nduk Nik dari dr. Indah, RSUD Blambangan sementara ini menyulap Ruang Isolasi untuk Flu Burung yang dibangun pada 2007 yang lalu sebagai ruang observasi pasien diduga terjangkit virus corona.
“Menyikapi kasus yang dialami R, pihak RS sudah melakukan uji laboratorium dan foto thorax. Hasilnya R sehat,” ujar Ketua DPP PKB Bidang Kesehatan dan Penguatan Inklusi Disabilitas ini.
Ketiga, Nduk Nik meminta Dinkes Kesehatan Banyuwangi untuk serius menangani masalah tersebut, termasuk dengan pemantauan secara terus menerus kepada R selama 14 hari sesuai dengan standar penanganan kesehatan yang direkomendasi WHO.
Dalam hal ini, Dinkes Banyuwangi sudah meminta petugas Puskesmas memantau secara surveilans kondisi R setiap hari selama 14 hari sejak dia tiba di Banyuwangi dari Singapura.
“Saya minta Dinkes Kesehatan betul-betul serius menangani masalah ini agar tidak merembet kemana-mana. Pastikan warga Banyuwangi terbebas dari wabah virus corona,” pintanya.
Nduk Nik juga mengabarkan perkembangan penanganan corona di Banyuwangi kepada menteri Kesehatan RI, Agus Terawan Putranto. Hal ini dilakukan Nduk Nik saat dirinya bertemu dengan Terawan di sela menghadiri Rapat Kerja Gabungan di gedung DPR RI.
“Pak Menkes tadi berbicara langsung dengan dr. Indah via telephone. Beliau percaya penuh kepada Dinkes Banyuwangi dalam menangani corona di Banyuwangi, termasuk yang dialami oleh R,” ungkapnya.(rls/samosir)