Kota Bekasi, spiritnews.co.id – Intensitas hujan lebat sejak Sabtu (22/2/2020) hingga Selasa (25/2/2020), mengakibatkan sejumlah titik di Kota Bekasi terendam banjir dan longsor bahkan hingga menimbulkan korban jiwa.
Hingga kini wilayah Dosen IKIP, Jatikramat, masih terendam hingga 1 meter dari kondisi awal banjir setinggi 2 meter.
Berdasarkan informasi Pusdalpos Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi yang dihimpun hingga Rabu, 26 Februari 2020, terdata sebanyak 90 titik banjir, 5 lokasi longsor dan 4 korban meninggal dunia dan 391 jumlah sekolah terendam banjir.
Di 90 titik banjir berkisar ketinggian air bervariatif mulai dari 40-200 sentimeter. Terparah banjir kali ini terjadi di Perum Nasio Jati dan Perum Dosen IKIP hingga setinggi 2 meter.
Bila dirinci, sebaran titik banjir di 12 Kecamatan sebagai berikut, Kecamatan Medansatria 4 titik, Bekasi Utara 5 titik, Jatiasih 6 titik, Bekasi Barat 6 titik, Rawalumbu 5 titik, Mustikajaya 3 titik, Bekasi Timur 5 titik, Bekasi Selatan 15 titik, Pondokgede 3 titik, Jatisampurna 12 titik, Pondokmelati 13 titik dan Bantargebang 13 titik.
Sementara jumlah lokasi longsor sebanyak 5 titik. Sebanyak 4 kejadian diantaranya dialami di wilayah Kecamatan Jatisampurna menjadi yang terbanyak di Kota Bekasi. Satu titik lainnya berada di Telukpucung, Kecamatan Bekasi Utara.
Berikut 5 titik longsor tersebut, Telukpucung RT 2 RW 2, Tebing Kali Sunter RT 4 RW 6 Jatirangon, Perum Wahana Pondokgede Blok N6 Jatiranggon, wilayah RW 10 Jatiraden dan Perum Permata Kranggan, Kelurahan Jatisampurna, Kota Bekasi.
Untuk data 4 korban meninggal dunia sebagai berikut, dua korban meninggal di wilayah Bekasi Barat, bernama Faisal Amri 25 tahun warga Perumahan Harapan Baru karena terbawa arus banjir (masih dalam pencarian) dan Airil Amrih, 15 tahun, Perumahan Harapan Baru Dua karena terbawa arus saat banjir.
Di Kecamatan Medansatria atas nama Faizin, 51 tahun, warga Kampung Mulyajaya, Kelurahan Harapanmulya, karena korban tersengat listrik. Dan di Kecamatan Bekasi Selatan atas nama Muhammad Jamil, 9 tahun, Kelurahan Kayuringinjaya.
Banjir yang terjadi di Kota Bekasi berdampak juga pada fasilitas dan sarana prasarana sekolah. Informasi yang diperoleh Humas Kota Bekasi dari Dinas Pendidikan Kota Bekasi terdapat 391 jumlah sekolah mengalami banjir sehingga menghentikan sementara aktifitas belajar mengajar.
Dirinci, dari jenjang TK swasta sebanyak 176 sekolah, SD Negeri 95 sekolah, SD Swasta 49 Sekolah, SMP Negeri 18 sekolah dan SMP Swasta 53 sekolah.
Pemerintah Kota Bekasi dalam masa transisi dianggap darurat bencana terus melakukan langkah untuk menanggulangi bencana banjir dan pasca banjir yang terjadi.
Upayanya membangun dapur umum dan pusat koordinasi bencana di Kantor Wali Kota Bekasi, melakukan evakuasi warga bersama unsur TNI-Polri dan menyediakan logistik kebutuhan dasar warga terdampak banjir hingga evaluasi tanggap darurat kali ini.(giri)