Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Pada bencana banjir beberapa waktu lalu, sebanyak 4.996,87 hektare lahan sawah terendam. Sedangkan tanaman padi yang rusak berat seluas 1.874,37 hektare.
Kepala Seksi Perlindungan Tanaman Padi dan Palawija, Dinas Pertanian (Distan) Karawang, Yuyu Yudaswara, mengatakan, untuk membantu petani yang padinya rusak akibat banjir, maka Dinas Pertanian bakal mengajukan bantuan benih dan pupuk.
“Kita secepatnya akan segera mengajukan CPCL (calon petani calon lokasi) lahan tersebut kepada Kementerian Pertanian untuk meminta bantuan benih dan pupuk,” kata Yuyu, kepada wartawan, di kantornya, Jumat (6/3/2020).
Sementara itu, untuk luas lahan pertanian yang rusak akibat banjir di Telukjambe Barat dan Telukjambe Timur, kata Yuyu, Dinas Pertanian telah mengajukan permohonan untuk lahan sawah seluas 98 hektare.
“Akibat banjir itu, padi yang terendam itu rata-rata berusia 1 – 60 hari,” katanya.
Ia mengimbau untuk petani di wilayah pertanian rawan banjir untuk tidak menanam terlebih dahulu hingga musim hujan usai di akhir Maret 2020.
“Informasi yang kami terima dari BMKG, hujan akan berakhir diakhir Maret,” jelasnya.
Diakuinya, ada keterlambatan musim tanam akibat banjir. Namun, dapat dipastikan tidak akan mengganggu target produksi gabah di Karawang.(samosir)