Kota Banda Aceh, spiritnews.co.id – Seorang pasien yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidan (RSUDZA) Banda Aceh dari Kota Sabang, Sabtu (21/03/2020), sekira pukul 18.30 WIB, dan sempat beredar di WhatsApp (WA), bukan penderita Covid-19. Pasien tersebut sudah dibolehkan pulang oleh dokter ahli yang menanganinya, namun jumlah orang dalam pemantauan menjadi 204 orang.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani dalam rilis informasi harian Covid-19 Aceh yang dikirimkan ke awak media, Minggu (22/03/2020).
Menurutnya, pasien berinisial RP (29 thn) merasa agak pening, batuk, dan gatal tenggorokan saja, namun dirujuk ke RSUZA Banda Aceh karena memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta dan Bandung baru-baru ini.
“Pasien RP sudah diperbolehkan pulang karena secara medis tidak ada indikasi yang mengarah ke Covid-19,” kata Saifullah mengutip laporan RSUZA Banda Aceh.
Saifullah menyayangkan data rinci pasien RP itu sempat beredar di melalui WA, karena dalam protokol penanganan orang dalam pantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP) hal tersebut tidak dibenarkan.
Jubir Covid-19 SAG menghimbau petugas kesehatan, keluarga, kerabat, dan masyarakat, agar lain kali menahan diri dan tidak mengedarkan informasi apa pun tentang ODP atau PDP.
“Mohon bersabar dan menunggu informasi yang dikeluarkan oleh petugas yang berwenang,” harapnya.
Bila ada keluarga, tetangga, kerabat, atau mengetahui ada yang demam, batuk, atau sakit kepala, jangan langsung dicurigai Covid-19. Hanya dokter ahli yang memiliki otoritas menjelaskan Covid-19 atau bukan.
“Jangan bikin heboh sehingga data pasien tersebar,” pintanya.
Dikatakan, jumlah ODP meningkat dari 84 orang pukul 10.00 WIB Sabtu (21/03/2020) dan menjadi 97 orang pukul 17.00 wib, dan kemudian bertambah lagi menjadi 204 orang, hari ini, Minggu (22/03/2020), pukul 17.00 WIB.
Penambahan itu karena banyak orang baru pulang dari daerah penularan lokal, seperti Jakarta, Bandung, dan bahkan ada yang pulang dari luar negeri. Mereka hanya ODP, bukan PDP, dan sama sekali bukan Covid-19.
Sementara jumlah PDP yang masih dirawat di RSUZA sebanyak 4 (empat) orang dan 1 (satu) lainnya dirawat di RSUD Cut Mutia Lhokseumawe. Mereka dirawat karena memenuhi kriteria status PDP, dan bukan penderita Covid-19.
“Belum ada satu pun penderita Covid-19 di Aceh,” tegasnya.(mahdi)